Memprediksi Growth ke Depan

Posted by Investor Awam | Wednesday, August 20, 2008 | | 2 comments »

Seminggu ini saya melihat banyak pertanyaan seputar cara menghitung growth ke depan. Sebenarnya ini susah2 gampang...

Gampangnya kalau perusahaan konsisten bertumbuh dan CF positif. Coba lihat grafik 5 tahun Cash Flow SMGR:

Kalau grafik yang begini, tingkat prediksi kita bisa jadi sangat nyaman.Selama 5 tahun terakhir ini adalah ppertumbuhan SMGR: -23% 44% 30% 30%. Rata 5 tahun adalah 20%. Kalau kita mengabaikan tahun growth 2004, sebenarnya growth SMGR selalu di atas 30%. Anda boleh menggunakan growth 30% atau 25% sebagai patokan, tetapi saya suka yang lebih aman dengan hanya menggunakan 20% per tahun....

Bahkan ada teman saya yang lebih conservatif, hanya menggunakan growth 15%. Well, ini bergantung dengan kenyamanan individu pengguna.

Untuk pola begini, CF 2008 bisa langsung diambil dari perkalian CF2007 dengan (1+20%).

Yang ini mulai susah diprediksi:

Ini CF MYOR. Tahun 2006 menjadi sumber masalah haha.. Rata2 pertumbuhan 5 tahun terkahir adalah 145%. WOW! Kenapa begitu? Karena pertumbuhan 2006 ke 2007 yang 600%. So untuk ini rata2 5 tahun akan lebih susah digunakan.

Terus, secara grafik kita melihat pertumbuhan yang naik turun. Jadi akan agak susah memprediksi pertumbuhannya. Untunglah CF masih positif selama 5 tahun terkahir. Darimana kita tahu tahun depan akan tumbuh atau nyusut?

Untuk pola begini biasanya saya males memprediksi, karena margin error udah agak besar. Tapi karena tuntutan profesi (hehe), terpaksa harus buat prediksi. Biasanya saya maksimal cuma bisa kasih 10% untuk saham begini. Lalu saya hitung harga wajarnya. Jika harga trading lebih mahal dari harga wajar, saya buat asumsi baru growth 15% per tahun. Jika masih trading di atas harga wajar atau sama dengan harga wajar, saya buat kesimpulan seperti ini:

"Sekalipun perusahaan mampu bertumbuh 15% selama 10 tahun ke depan, harga wajar adalah baru Rpxxxx. Ingat perusahaan tidak konsisten."

Akibat kekurang-konsistenan perusahaan, CF2008 dihitung dengan Rata2 5th CF x (1+15%).

Ini yang parah!!!

Jujur saja saya tidak tahu kemana CF akan bergerak. Namun karena harus memprediksi, maka saya hanya prediksi seadanya. Ingat garbage in, garbage out. Kalau inputnya samapah, maka prediksinya juga sampah haha..


update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

AUTO - Astra Otoparts

Posted by Investor Awam | Monday, August 11, 2008 | | 0 comments »




Background
A golobally directed company producting OEM and domestic market automobile and motorcycle parts, PT Astra Otoparts Tbk. includes 28 subsidaries and over 12,647 people.

Business
Business : PT. Astra Otoparts Tbk (Singapore Branch)
10 Upper Aljunied Link # 06-05 York International Industrial Building
367904
Singapore
Phone : 65-2812848
Fax : 65-2801148
Email :
HTTP :
Sector : 42 (Automotive and Alied Products)
Company Status : Automotive And Components
Foundation : PMDN

ShareholdersShareholder Name Procentage
Astra International Tbk, PT 86.72%
Leonard Lembong 0.04%
Public 13.24%

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzi30wMV8lQIdA


Key Financial Ratios

Manajemen 2007 2006 2005 2004 2003
ROE (%) 20.12 15.13 17.05 15.96 17.28
ROEX (%) 24.40 17.24 19.95 18.68
ROA (%) 10.74 5.20 9.72 9.77 7.56
ROAX (%) 12.25 5.20 12.08 12.16
Profit Margin (%) 10.82 8.36 7.24 7.63 9.59
Op Profit Mrg (%) 8.82 4.67 7.64 8.14 6.88

Resiko 2007 2006 2005 2004 2003
DER 0.53 0.62 0.85 0.74 0.64
Quick Ratio 2.16 1.73 1.71 1.43 1.65

Growth 2007 2006 2005 2004 2003
Sales 25% -12% 32% 36%
Op. Income 136% -47% 24% 61%
Net Income 61% 1% 25% 8%
CF -4% 44% 54% 36%

Analisa harga

PER 8.06
PBV 1.56
Div. Yield (%) 1.97

Lain-Lain 2007 2006 2005 2004 2003
Receivables (%) 17.00 17.56 15.95 17.35 16.79

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com






Lanjut baca artikel seru di atas....

Garbage in, Garbage out...

Posted by Investor Awam | Sunday, August 10, 2008 | | 3 comments »

Kadang saya sendiri mikir, kenapa harus susah payah menghitung harga wajar saham jelek?

Perhitungan intrinsic value dengan Discounted CF model lebih kurang mewajibkan adanya konsistensi pada CF, dan adanya pola2 yang dapat diprediksi. Jika perusahaan tidak konsisten (kadang surplus, kadang defisit) maka perhitungan harga wajar akan sangat susah. Ada pepatah yang mengatakan " garbage in, garbage out", yang kira2 artinya adalah jika inputnya sampah maka hasilnya juga sampah...  haha cuma memungut pepatah kuno. 

Oh ya, hari ini baru bisa posting 6 buah: ADMF, PANS, BNLI, SULI, GJTL, dan PNBN... Itu pun cuma result belum ada comment analisanya. Pingin sih lanjutin tapi apa daya, udah ngantuk nih.... mudah2an besok bisa selesai request lain yang pending beserta comment2nya....

Oh ya yang kira2 mau mencoba belajar analisa, silahkan coba analisa ke-6 saham di atas. 


Lanjut baca artikel seru di atas....

SULI - Sumalindo Lestari Jaya

Posted by Investor Awam | Sunday, August 10, 2008 | | 0 comments »

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzglPKb2iUwoeg


Background
Founded in 1980, the company is the product of a merger of 7 timber and logging companies: PT Rimba Nusantara, PT Emporium Timber, PT Rimba Lapis Permai, PT Gonpu Indonesia Limited, PT Rimba Abadi, PT Madyakara Pacific Raya and PT Rimba Mafin. In 1990 and 1991, the company acquired 100% of the stock of two Riau companies: PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood, a plywood manufacturer, and PT Inti Prona, a logging company. In 1992 the company and PT Inhutani I established a joint venture company, PT Sumalindo Hutani Jaya, to develop a plantation forest in East Kalimantan. In 1995, the company acquired 75% of PT Nityasa Mandiri shares, aMDF (medium density fiberboard) producer. In the same year, the company through PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood, acquired 51% of PT Injapsin Company shares, a timber concessionaire which used to manage concession rights of over 710,000 ha of natural forest and 43,000 ha of industrial plantation forest. The company also operates two MDF mills which have a total annual capacity of 200,000 cubic meters. All of its business is located in East Kalimantan, Irian Jaya, Riau and Jambi. In 1996, the company and its subsidiaries produced a total of 291,600 cubic meters of logs and sold 229,400 cubic meters of ordinary plywood, secondary processed plywood and block board. About 86% of these products were exported. In 1999 the company also sold 36,600 cubic meters of MDF, including 2,000 cubic meters of secondary processed MDF. Up to 55% of these products were exported.

ShareholdersShareholder Name Procentage
Sumber Graha Sejahtera, PT 51.68%
Cooperatives 0.12%
Others 48.20%

Manajemen 2003 2004 2005 2006 2007
ROE (%) 35.98 (252.25) 5.88 (12.83) 4.76 jelek!
ROEX (%) 25.62 29.20 (24.33) 6.67 jelek!
ROA (%) (5.73) 1.49 2.12 (5.98) 4.70 jelek!
ROAX (%) 1.34 2.26 (7.31) 5.86 jelek!
Profit Margin (%) (22.60) (14.34) 1.55 (7.54) 2.57 jelek!
Op Profit Mrg (%) (10.73) 2.24 3.17 (12.91) 8.29 jelek!

Resiko 2003 2004 2005 2006 2007
DER (3.98) 25.45 4.69 2.67 2.27 (tahun 2004 warning!, DER diambang batas toleransi)
Quick Ratio 0.16 1.32 1.36 1.19 1.15 (membaik good!)


Analisa harga

PER 39.33
PBV 1.93
Div. Yield (%) 0.00

Lain-Lain 2003 2004 2005 2006 2007
Receivables (%) 3.63 3.93 2.91 10.12 8.45 (warning! ini menjelaskan mengapa 2 tahun terakhir operating CF negatif!)
Inventory (%) 25.37 27.38 27.52 34.19 28.40

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com






Lanjut baca artikel seru di atas....

PNBN - Bank Pan Indonesia

Posted by Investor Awam | Sunday, August 10, 2008 | | 0 comments »

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzivCk3An8gmfQ

Background
The company was established in 1971 through the merger of three private banks: PT Bank Industri dan Dagang Indonesia, PT Bank Kemakmuran and PT Industri Djaja Indonesia. In 1972 the bank was granted a license to operate in foreign exchange transaction. Later on, it took over four other banks: PT Bank Abadi, PT Bank Lingga Harta, PT Bank Pembangunan Ekonomi, and PT Bank Pembangunan Sulawesi. The 1 for 4 right issue concluded in August 1995 increased the total paid-up capital from Rp 240 billion to Rp 300 billion, and the total net worth of the bank was increased to Rp 523 billion. The company has a network of 100 domestic offices, consisting of 20 main branches and 80 sub- branches in all the important cities in Indonesia, and 2 (two) offshore branches in Cayman and Cook Islands. The bank also has several international banks as joint-venture partners in financial services companies in Indonesia, such as those formed with the Dai-Ichi Kangyo Bank, International Finance Corporation, DEG Bank, Credit Lyonnais, Nippon Credit Bank, Schroders PLC., ANZ Bank. On February 1996, the company got a Triple B minus rating from Merrill Lynch, and was noted for its financial record and management, and for its ability to fund trading sector. In February 1999 Panin Bank signed a Technical Service Agreement (TSA) with ANZ Banking Group Limited from Australia. Under the terms of the Technical Service Agreement ANZ Bank, a substantial shareholder in Panin Bank, provide assistance acrosss a wide range of nominated areas, as needed.

ShareholdersShareholder Name Procentage
Panin Life Tbk, PT 44.85%
Votraint No. 1103 Pty Ltd 30.02%
Public 25.13%

Resiko 2003 2,004.00 2,005.00 2,006.00 2,007.00
DER 4.26 4.29 7.42 5.13 6.13




Manajemen 2003 2,004.00 2,005.00 2,006.00 2,007.00
ROE (%) 11.59 19.40 11.54 9.86 11.36
ROEX (%) 23.78 11.19 14.87 12.88
ROA (%) 2.90 5.24 2.03 2.57 2.45
ROAX (%) 6.47 3.13 2.82 3.23
Profit Margin (%) 21.00 40.88 17.18 16.71 19.60
Op Profit Mrg (%) 27.57 58.45 25.48 26.72 30.10



Growth 2003 2,004.00 2,005.00 2,006.00 2,007.00
Sales 5% 37% 32% 11%
Op. Income 123% -40% 39% 26%
Net Income 105% -42% 29% 31%
CF 172% 322% -203% 20%

Analisa harga

PER 22.84
PBV 2.43
Div. Yield (%) 0.00

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com





Lanjut baca artikel seru di atas....

GJTL - Gajah Tunggal

Posted by Investor Awam | Sunday, August 10, 2008 | | 0 comments »

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzg9_qJYmYBWRw

Background
The company was expanded to the manufacturing of tires for automobiles, bus and truck and heavy equipment vehicles. In 1961 it changed its name to PT Gadjah Tunggal. At the time of this expansion, the company relocated its factory from the Bandengan area of North Jakarta to a 55 ha site, in Tangerang, West Java. At the end of 1996 the company had an annual production capacity of 13.3 million automobile tires and 9.2 million motorcycle�s tires. In 1995, the company acquired 51% stakes of PT Langgeng Bajapratama, a manufacturer of steel wire and bead wire. On May 1995 the company launched a new Savero tires, designed specifically for jeeps. The company�s products are traded under the brand names Gajah Tunggal and GT Radial for 4-wheel vehicle tires, while IRC is used for motorcycle tires. The company was able to acquire a syndicated loan worth US$ 360 million from 41 commercial banks through its affiliate in Netherlands, GTT Nederland BV. The interest rate is 0,975% above SIBOR and with a term of 5 years. Besides settling a part of its outstanding loans, the fund will also be used for factory expansion and additional working capital. In May 2001, the company introduced the latest tire technology, champiro HPZ-40. This product is allows vehicles to be driven safely at high speed. This is the first ASEAN product to use this technology.

Business
Business : Tire
Sector : Automotive and Components (42)
Company Status : PMDN
Foundation : 1951

ShareholdersShareholder Name Procentage
Denham Pte Limited 27.90%
Lightspeed Resources Limited 19.85%
Compagnie Financiere Michelin 10.00%
Global Union Fiber Investment Limited 7.13%
Cooperatives 0.12%
Directors 0.08%
Public 34.92%

Resiko 2003 2004 2005 2006 2007
DER 8.18 2.76 2.68 2.41 2.54 ok, but diambang batas
Quick Ratio 1.56 1.42 2.33 1.94 2.21 ok!




Manajemen 2003 2004 2005 2006 2007
ROE (%) 65.68 28.38 17.09 5.55 3.81 anjlok!
ROEX (%) 36.05 20.59 5.83 4.25 anjlok!
ROA (%) 2.14 11.16 5.45 5.02 7.86 masih jelek!
ROAX (%) 5.81 6.42 4.88 9.14 jelek!
Profit Margin (%) 15.20 7.02 7.17 2.16 1.36 jelek!
Op Profit Mrg (%) 4.55 10.39 8.43 6.67 9.98 going up tp masih jlk!



update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com



Lanjut baca artikel seru di atas....

BNLI - Bank Permata

Posted by Investor Awam | Sunday, August 10, 2008 | | 0 comments »

Background
Established in 1959 as a commercial bank by the name of PT Bank Internasional Indonesia, and licensed as a foreign exchange bank in 1988. Subsequently BII made an Initial Public Offering in 1989, and kept on expanding until it emerged as one of the leading private national banks in Indonesia. This achievement was marked by scores of accolades that BII earned, from a number of institutions inside and outside the country, in the area of service as well as technological implementation. Following the monetary crisis that hit Asia in year 1997, BII won the trust from Indonesian government to participate in the re-capitalization program of national banking. Today, Bank Internasional Indonesia remains one of the largest banks in Indonesia. With more than two million customers, more than 240 branch offices, its own network of 650 ATMs with access to more than 2800 ATMs in ALTO network, the second largest card business and the leading electronic banking network in the country, BII has the infrastructure and network to serve as a key financial intermediary of the Indonesian banking sector. Despite returning to profitability in year 2000, BII re-experienced loss in 2001 due to a variety of challenges. The operating loss in 2001 largely stemmed from the high interest rates which applied on its third-party funds, primarily to maintain its liquidity in the face of increasing withdrawals from the bad publicity surrounding the Bank's uncertain fate in 2001. Following the full-amount transfer of the Sinar Mas Group credit to IBRA in November 2001 and subsequent announcement that BII will remain as a stand-alone bank, public confidence in the Bank had returned to effect an increase of third-party funds. However, this was too late to avoid the operating loss in the year 2001. In any case, by the first quarter of 2003, BII was operating under normal interest rate that it expects to return to operating profitability within the year. A full recovery is also expected by 2003 with the completion of the Bank's rights issue in July 2002. As one of the re- capitalized banks under the banking restructuring program, Bank Internasional Indonesia participated in the good corporate governance policy development and implementation program of IBRA under the guidance of Price Waterhouse Coopers in 2001. BII underwent two management changes in 2001 alone. These changes were expected to trigger a fresh start in revamping its business, in addition to bringing BII out of numerous stumbling blocks, toward reclaiming its position as one of Indonesia's leading banks. With various improvements accomplished & underway by the new management and backed by more than 7,500 employees, BII is committed to serving its customers better and care.

ShareholdersShareholder Name Procentage
Astra International Tbk, PT 44.505%
Standard Chartered Bank 44.505%

Public 10.990%

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzhHdG8eK51oFg

Resiko 2003 2,004 2,005 2,006 2,007
DER 15.94 12.57 12.52 9.06 9.07

Manajemen 2003 2,004 2,005 2,006 2,007
ROE (%) 32.57 26.60 11.47 8.28 12.79
ROEX (%) 36.34 12.60 12.11 13.26
ROA (%) 1.87 2.21 1.17 1.20 1.87
ROAX (%) 2.42 1.28 1.31 1.95
Profit Margin (%) 17.32 21.00 8.68 6.79 12.18
Op Profit Mrg (%) 16.84 23.72 11.93 9.92 17.99

Growth 2003 2,004 2,005 2,006 2,007
Sales -8% 15% 35% -11%
Op. Income 30% -42% 12% 62%
Net Income 12% -53% 6% 60%
CF 216% -318% 150% -102%

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com



Lanjut baca artikel seru di atas....

PANS - Panin Sekuritas

Posted by Investor Awam | Sunday, August 10, 2008 | | 0 comments »

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzjVjyXeebwdfA

Background
The company was started in July 1989 with the original name of PT Panin Sekuritasindo, which was then changed to PT Nusamas Panin. In 1995, that latter name was changed to its present name. The company has played the role of a guarantor for share emission actor and obligations from several large companies, such as publishing of shares from Pool Asuransi Indonesia, obligations of PT Dharmala Sakti Sejahtera, and Tamara Bank, shares from Maharani Intifinance, Bank Victoria International, and Bank Pan Indonesia. In 1997, the company introduced three new products: Dana Maksima, Panin Dana Optima, and Panin Dana Utama.

Business
Business : PPE, PEE, MI&PI
Sector : Security Company (83)
Company Status : PMDN
Foundation : 1989
ShareholdersShareholder Name Procentage
Bank Pan Indonesia Tbk, PT 40.02%
Patria Nusa Adamas, PT 33.44%
Public 26.54%

Resiko 2007 2006 2005 2004 2003
DER 3.55 2.74 2.16 1.42 1.93
Quick Ratio 0.73 0.68 0.38 1.04 0.92


Manajemen 2007 2006 2005 2004 2003
ROE (%) 30.50 29.87 20.73 19.77 18.40
ROEX (%) 41.57 41.09 25.40 23.80
ROA (%) 13.19 14.59 12.73 13.13 8.36
ROAX (%) 21.91 23.75 20.31 13.09
Profit Margin (%) 39.39 43.36 40.38 46.16 48.75
Op Profit Mrg (%) 77.58 79.13 78.26 74.31 64.82

Growth 2007 2006 2005 2004
Sales 53% 85% 47% 37%
Op. Income 50% 87% 55% 57%
Net Income 39% 98% 28% 29%
CF -2617% 106% -1042% 112%


update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

ADMF - Adira Dinamika Multi Finance

Posted by Investor Awam | Sunday, August 10, 2008 | | 6 comments »

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzgYxDHbYYEPZw

Business
Business : Financial Institution
Sector : Financial Institution (82)
Company Status : PMDN
ShareholdersShareholder Name Procentage
Bank Danamon Indonesia, PT 75.00%
Mega Value Profits Limited, British Virgin Island 17.42%
Asuransi Adira Dinamika, PT 0.11%
Others 7.47%

Resiko 2003 2004 2005 2006 2007
DER 3.58 2.08 1.34 2.21 1.70
Quick Ratio 6.63 5.57 3.21 4.98 4.39
NTA/share 1,574.54 1,598.02 1,633.21 2,906.91 3,301.82



Manajemen 2003 2004 2005 2006 2007
ROE (%) 45.23 58.00 68.25 51.17 45.71
ROEX (%) 87.73 91.68 66.47 61.73
ROA (%) 14.29 27.26 41.38 22.72 24.25
ROAX (%) 27.67 42.29 40.45 27.55
Profit Margin (%) 29.35 34.92 33.52 30.04 29.61
Op Profit Mrg (%) 42.50 50.48 47.56 42.77 42.37

Growth 2003 2004 2005 2006 2007
Sales 63% 65% 9% 22%
Op. Income 94% 55% -2% 21%
Net Income 94% 58% -3% 21%
CF -140% 3% 68% -95%


update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com



Lanjut baca artikel seru di atas....

MYOR - Mayora Indah

Posted by Investor Awam | Thursday, August 07, 2008 | | 0 comments »

Background
Founded in 1977, it took over PT Unita Branindo in 1990, a wafer and chocolate manufacturer also owned by the company founder. Ever since the take over, the company has owned two factories in Tangerang, West Java, on a site of 11.7 Ha of land. The company has an agreement with Oka AG Ltd. for chocolate production and with Danish Specialty Food Aps of Denmark for the production of Danish Cookies. PT Mayora Indah is a subsidiary of the Inbisco Group, which has been active in the food industry since 1948.

Business
Business : Confectionery
Sector : Food and Beverages (51)
Company Status : PMDN
Foundation : 1977

ShareholdersShareholder Name Procentage
Unita Branindo, PT 32.93%
Koperasi Karyawan PT Mayora Indah Group 0.11%
Pusat Pend. Perbekalan & Angkutan Primer 0.03%
Public 66.93%

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzhSwF3hlyadZQ

Balance Sheet: Good.Ada pertumbuhan di semua lini.

Analisa Resiko 2003 2004 2005 2006 2007
DER 0.60 0.47 0.63 0.60 0.75
Quick Ratio 9.82 5.11 3.54 3.91 2.93

Dari segi resiko, perusahaan cukup konsisten mengatur financing strategy. Ratio hutang dan modal cenderung stabil dan di bawah 0.75. Quick ratio, walaupun masih sangat bagus, terlihat menurun.

Profit & Loss:

Analisa Manajemen 2003 2004 2005 2006 2007
ROE (%) 10.52 9.79 5.11 9.65 13.09
ROA (%) 11.77 10.22 6.42 11.01 12.62
Profit Margin (%) 7.67 6.18 2.68 4.75 5.01
Op Profit Mrg (%) 13.69 9.49 5.49 8.68 8.44

Sales tumbuh pesat tapi tidak diimbangi oleh operating income dan net income. Margin kecil dan... mengecil. Pasar sudah jenuh sepertinya.

ROE di bawah 13%. Masih termasuk saham pas-pasan. ROA juga masih pas-pasan. Standard ukuran untuk saham unggulan adalah 25% dan 20% untuk ROE dan ROA. Untuk keterangan ttg saham unggulan bisa di lihat di Tips Screening Saham Unggulan.

Ini dividen 5 tahun terakhir 15,3M 19,1M 19,1M 19,1M 26,8M. Sempat statis selama 3 tahun sebelum tumbuh lagi. But good juga...

Operating Cash Flow: Bagus, tapi apa yang terjadi pada tahun 2006? Untung masih surplus... bikin kaget aza.

Asumsi growth = 15%, harga wajar = Rp1600.

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com



Lanjut baca artikel seru di atas....

Cara Menghitung Harga Wajar

Posted by Investor Awam | Wednesday, August 06, 2008 | 0 comments »

Artikel untuk harga wajar udah di update di:

Rumus Harga Wajar (NPV)


Lanjut baca artikel seru di atas....

Pelayaran Tempuran Emas

Posted by Investor Awam | Wednesday, August 06, 2008 | | 0 comments »

Background
PT.Pelayaran Tempuran Mas Line takes pride in staying in the forefront of the shipping industry. The company has played a crucial role in the growth of sea transportation in Indonesia. The company was established on September 17, 1987.
Foundation : Infastructure, Utilities and Transportation

ShareholdersShareholder Name Procentage

Management :
Sutikno Khusumo 0.12%
Harto Khusumo 0.02%
Non Management
Temas Lestari, PT 87.78%
Publics 12.07%

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzgtt1zK1Sd-Lw

Manajemen 2003 2004 2005 2006 2007
ROE (%) 18.46 24.22 37.96 7.96 8.10
ROEX (%) 30.21 56.76 7.64 8.79
ROA (%) 11.68 17.71 24.47 5.18 9.00
ROAX (%) 26.56 39.42 6.40 10.84
Profit Margin (%) 18.38 14.76 20.21 3.36 3.36
Op Profit Mrg (%) 18.05 20.14 26.20 5.66 10.73

Resiko 2003 2004 2005 2006 2007
DER 0.55 0.87 1.01 1.59 1.87
Quick Ratio 1.00 1.07 0.65 0.40 0.55

Balance Sheet: Hutang perusahaan cukup mmengejutkan. warning! warning! DER meroket dari 0.55 ke 1.87 dalam 5 tahun. Beban hutang gede!

Quick ratio menurun dratis dari 1 ke 0.55. Warning!Warning! Asset jangka pendek perusahaan hanya mampu membayar 1/2 hutang jangka pendek. Kala tidak ada pemasukan bisa2 perusahaan harus menggadaikan pabriknya.

Dalam 3 tahun terakhir, ekuitas tidak bertumbuh lagi.

P/L: Sales naik, net income menurun???? Sejak tahun 2005, margin mengecil!

ROE menurun dari 18% menjadi tinggal 8%. ROA juga dari menurun dari 11% ke 9%. Memburuk!

Perusahaan sempat memberikan dividen pada tahun 2004, 2005 dan 2006. Tahn 2007 no dividen sama sekali. Warning! Warning! Sebuah perusahaan yang bagus akan mampu secara konsisten memberikan dividen. Perusahaan yang ingin kelihatan bagus, akan ikut2an membagikan dividen. Namun biasanya tidak bisa bertahan lama. Bagaimana dengan TMAS...?

CF: CF sempat memuncak di tahun 2005 sembali kembali loyo.

Untuk konservatif, perhitungan harga wajar menggunakan CF rata2 sebagai CF awal dengan anggapan perusahaan hanya memberikan CF selama 10 tahun. Growth diprediksi adlah 15% per tahun. Harga wajar adalah Rp1000.

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

YPAS - Yanaprima Hastapersada

Posted by Investor Awam | Wednesday, August 06, 2008 | | 1 comments »

Business
Sector : 35 (Plastic Industries)
Company Status : Plastics And Packaging
Foundation : PMDN

ShareholdersShareholder Name Procentage

Hastagraha Bumipersada, PT 89.469%
Ishadi 0.352%

Publics 10.179%

Data dari reuters.com dan hanya tersedia data untuk 4 tahun.

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzgqw-LLIrobbg

Balance Sheet:

Saya melihat adanya reformasi besar2an di perusahaan ini. Perusahaan mempunyai komitmen yang sangat kuat dalam memperbaiki struktur financingnya sempat cukup parah pada tahun 2004 dan 2005. DER pada 2004 sempat di titik 5.0 (hutang 5x lebih gede dari modal investor!!!).

Hingga tahun 2007, nilai ekuitas sudah melebihi kewajiban perusahaan. Ekuitas perusahaan terus bertumbuh dengan pesat.

P/L:Terlihat ada peningkatan yang pesat pada penjualan pada 3 tahun terkhir, begitu juga dengan net income. Rata2 pertumbuhan penjualan dan laba bersih adalah 41% dan 229%. Wow!

Namun peningkatan yang fantastis ini harus disupport oleh ROE dan ROA yang bagus agar mempunyai arti yang posistif. Coba kita lihat ROE dan ROA perusahaan. Ada peningkatan yang positif pada ROE dan ROA. Pada tahun 2007 ROE dan ROA sudah mencapai 20%. Cukup positif!!! Akan menarik melihat apakah perusahaan mampu meningkatakn ROE dan ROA hingga melebihi 25% (yang merupakan kriteria saham unggulan kita...)

Operating CF: CF sempat memburuk di tahun 2004 dan 2005. Tetapi mulai menemukan titik balik pada tahun 2006. Menyenangkan melihat adanya reformasi yang konsisten pada perusahaan pada tahun 2006 dan 2007. Semua lini membaik, baik balance sheet, Profit & Loss Statement, maupun Oprating CF perusahaan.

Apakah saham ini akan menjadi superstarr???? Masih perlu dibuktikan karena data yang kita punya masih minim. Ada gejala2 ke arah sana sih sih.

Harga wajar dengan asumssi growth 10% (rata2 pertumbuhan adalah 79%) adalah Rp 650. Saat ini di trading di harga Rp295.

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

GGRM - Gudang Garam

Posted by Investor Awam | Wednesday, August 06, 2008 | | 0 comments »

Background
The company began as a small entrepreneurial venture established in 1971 at Kudus, East Java. The company�s products consist of three types, namely, cigarettes rolled in corn husk paper under three brand names, hand-rolled cigarettes under nine brand names, and machine-rolled cigarettes under six brand names, four of which are considered premium brands, namely Gudang Garam International, Surya 16, 10 packs Gudang Garam Merah, and the 12 packs Gudang Garam Merah. The company has installed a capacity of 105 billion cigarettes per year, includes 90 billion cigarettes machine rolled and 15 billion cigarette manufacture by hand using and enjoys a 49% market share for clove flavored cigarettes in Indonesia in 1997. In 1998 it�s market share decline to 39%. Its main distribution channels are 3 major distributors, namely, PT Surya Bhakti Utama, PT Surya Kerta Bhakti, and Surya Jaya Bhakti. In 1993 the company received a US$ 60 million syndicated loan from Singapore Banks, in order to increase its production capacity. Now capacity production has risen from 2,500 sticks to 12,000 sticks per minute. In 1994 exports reached 3.3 billion sticks, some 4% of it�s total sales. In 1994 the company increased its stake in PT Surya Pamenang, a packaging manufacturer, from 79% to 100% share. The company with 30% shares, PT Inhutani III with 40% shares and Enso Finlandia with 30% shares are set to cooperate in timber estate development. On 1996, these corporation developed 10,000 ha for industrial forest estate use, with development financing of Rp 260 billion. Early February 1997, the company hit buy an embezzlement conducted by it�s former Head of the Financial Department of the company representative office at Surabaya. Because of this embezzlement, the amount of losses was up to Rp 8.5 billion which then covered by the eight founders of the company. There were a number of important changes to both the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2000, Rachman Halim was elected President Commissioner and Djajusman Surjowijono has been appointed President Director at the last shareholders meeting.

ShareholdersShareholder Name Procentage
Rachman Halim 0.94%
Juni Setiawati Wonowidjojo 0.52%
Susilo Wonowidjojo 0.28%
Sumarto Wonowidjojo 0.32%
Suryaduta Investama, PT 66.80%
Suryamitra Kusuma, PT 5.32%
Others 25.82%

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxziX47m5-cNuCQ

Manajemen 2003 2004 2005 2006 2007

ROE (%) 16.76 14.69 14.41 7.66 10.22
ROEX (%) 16.32 15.51 7.69 10.97
ROA (%) 16.90 14.17 14.23 10.08 10.57
ROAX (%) 16.83 15.29 9.90 11.64
Profit Margin (%) 7.95 7.37 7.61 3.83 5.13
Op Profit Mrg (%) 12.67 12.01 12.67 8.32 8.98

Resiko 2003 2004 2005 2006 2007
DER 0.58 0.69 0.69 0.65 0.69
Quick Ratio 1.97 1.68 1.73 1.89 1.93


Balance Sheet: DER perusahaan konsisten pada level di bawah 0.7. Artinya Asset lebih banyak dimodali dengan uang investor daripada menggunakan hutang, otomatis aza beban financial perusahaan juga tidak berat.

Quick Ratio perusahaan yang berada di level 1.7 juga memberikan rasa aman bagi investor pada jangka pendek. Artinya untuk membayar hutang jangka pendek,perusahaan tidak perlu menggadaikan asset jangka panjangnya (cth: gedung, pabrik, dll).

P/L: Ada peningkatan di sales, namun tidak begitu tinggi. Ada indikasi perusahaan susah bertumbuha lagi. Rata2 pertumbuhan omset selama 5 tahun adalah 5% saja. Net income dan Operating income juga tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti.

ROE perusahaan selama 5 tahun menurun dari 16.76% ke 10.22%. ROA juga turun dari 16.90 ke 10.57. Ini bukan sinyal yang bagus. Margin juga mengecil seiring waktu.Kelihatannya industri ini udah sangat bersaing sehingga ada perang harga dan pertumbuhan juga tidak signifikan lagi.

Operating CF: Masih surplus lah dari tahun ke tahun. Tapi yah seperti yang kita lihat polanya udah nggak menentu lagi. Tidak terlihat adanya pertumbuhan yang jelas.

Perhitungan harga wajar dengan menggunakan CF rata2 sebagai CF awal dan asumsi growth 10% adalah Rp 6700.

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

LTLS - Lautan Luas

Posted by Investor Awam | Wednesday, August 06, 2008 | | 1 comments »

Background
Established in Jakarta in 1951 with the name of N.V. Lim Teck Lee Coy. Ltd., and the current name has been used since 1965, the company has distributed 1,000 kinds of chemical products which are either produced by its subsidiary companies or supplied by multinational companies. The eight subsidiaries, wherein PT Lautan Luas holds majority stockholder, operate in the production of chemical products. Most of the raw materials used by the companies for the production of azodicarbomide, poly aluminium chloride and band play lubricant, are still imported from the US, India, Japan, China, Australia and European countries. The subsidiaries are PT Advance Stabilindo Industry with a 95% share owned by PT Lautan Luas, PT Dunia Kimia Jaya (99.9%), PT Dunia Kimia Utama (55%), PT Indonesia Acids Industry Ltd. (60%), PT Lautan Jasaindo (95%), PT Lautan Luas Pewarna (95%), PT Liku Telaga (50.5%) and PT Pacinesia Chemical Industry (99.95%). In addition to the subsidiaries, the company has 2,000 customers, with the supply value reaching Rp 238.2 billion in 1996. To support the business activities, the company operate four branch offices respectively located in Medan, Lampung, Semarang and Surabaya as well as seven representative offices in Palembang, Way Halim Bandar Lampung, Cirebon, Solo, Samarinda, Balikpapan and Ujung Pandang.

Business
Business : Distributor Of Chemical Products
Sector : Wholesale (91)
Company Status : PMDN
Foundation : 1951

ShareholdersShareholder Name Procentage
Management :
Joan Fudiana 1.89%
Adyansyah Masrin 1.02%
Indrawan Masrin 0.57%
Jimmy Masrin 0.16%
Non-Management :
Caturkarsa Megatunggal, PT 63.03%

Public 33.33%

Data from IMQ21:

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzgE2ERovX2Kdg

Balance Sheet: Ada pertumbuhan di semua lini. Rata2 pertumbuhan asset selama 3 tahun adalah 12%. DER berada di titik yang harus diswapadai, apalagi pada QI 2008, nilai DER sudah menembus 3.0. Resiko financial akibat beban hutang meningkat.

P/L: Margin perusahaan sangat kecil.Perlu penjualan yang sangat besar untuk meningkatkan profit secara significant.

ROE berada di bawah level 13% selama 3 tahun. ROA perusahaan lebih buruk lagi yaitu selalu di bawah 3%. Perbedaan yang cukup significant antara ROE dan ROA disebabkan beban hutang perusahaan yang begitu tinggi dibandingkan ekuitas perusahaan.

Pada QI 2008, terlihat adanya peningkatan yang cukup drastis pada ROE dan ROA.

Operating CF: Analisa CF perusahaan memperlihat sinyal2 yang cukup memprihatinkan. Pada saat perusaahan terus membukukan laba bersih yang positif, CF sebenarnya tidak beraturan. Bahkan lebih mengkhawatirkan adalah pada saat laba perusaahaan meningkat tajam pada Q1 2008, defisit CF perusahaan justru mencapai 4 tahun terrendah. Seperti yang telah dibahas pada saham sebelumnya seperti TOTL, dll, perbedaan yang kontras ini tentu menimbulkan tanda tany pada kita. Apakah perusahaan sengaja melambungkan net income? apakah ada penjualan fiktif? Namun sayang data IMQ21 tidak lengkap, sehingga susah menganalisa lebih mendalam.

Perhitungan harga wajar dengan menggunakan CF rata2, dan pertumbuhan 10% (agaknya ketinggian ya mengingat CF q1 2008 udah begitu gede negatifnya) = Rp 540

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

KLBF - Kalbe Farma

Posted by Investor Awam | Tuesday, August 05, 2008 | | 1 comments »


Background
The company was established on September 10, 1966 and also started its commercial operations. Currently, the company is primarily engaged in the production and development of pharmaceutical products (human and animal healthcare). Some of the company�s licensors are Daiichi Pharmaceutical Co. Ltd, Fujisawa Pharmaceutical Co. Ltd, Baxter International, Pharmacia Upjohn, Morinaga Industry Co. Ltd.



Business
Sector : 53 (Pharmaceuticals)
Company Status : Pharmaceuticals
Foundation : PMDN

ShareholdersShareholder Name Procentage

Gira Sole Prima, PT Gira Sole Prima,PT 9.69%
Santa Seha Sanadi Santa Seha Sanadi 9.17%
Diptanala Bahana 8.90%
Ladang Ira Panen, PT 8.86%
Bina Artha Charisma, PT 8.58%
Lucasta Murni Cemerlang, PT 5.98%

Publics 48.81%

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzgZk0qEhp3qKw

Balance Sheet: Cukup menarik melihat perusahaan yang mempunyai strategi untuk mengurangi hutang perusahaan. Setelah puncaknya pada tahun 2004, terlihat hutang perusahaan secara bertahap menurun. Lebih menyenangkan lagi melihat adanya pertumbuhan yang terarah pada ekuitas. Artinya net worth investor bertambah, notabenenya tambah kaya.

Beban hutang yang mengecil juga menandakan menurunnya financing risk.

P/L: Pertumbuhan positif terjadi di semua lini. Sayangnya terlihat pertumbuhan ini jauh melambat. Rata2 pertumbuhan untuk asset, operating income dan net income adalh di sekitar 20% per tahun.

ROE juga menurun seiring waktu. Dari 38% menjadi 20% dalam 5 tahun. Namun ini bisa kita pahami karena usaha perusahaan untuk mengurangi hutang perusahaan(NB: hutang turun, ekuitas naik). Ingat rumus ROE = net income/Ekuitas. Kalau ekuitas naik, otomatis ROE jadi lebih kecil.

ROA kelihatannya lebih stabil walaupun ROE mengecil. ROA stabil berada di level 21%. Ingat rumus ROA= operating income/Asset= Operating Income/(L+E). Pada ROA, kita tidak memperdulikan sumber dana perusahaan(apakah dari modal investor atau dari hutang), juga tidak memperdulikan bunga karena hutang, dan pajak. Artinya, jika perusahaan dikasih segepok uang berapa laba operasional yang bisa diperoleh. Dalam hal KLBF, boleh dibilang ketika diberikan asset dalam jumlah tertentu, mereka mampu mencetak laba operasional sekitar 20%.

Perusahaan setiap tahun memberikan dividen kecuali tahun 2006. Namun, setelah absen di tahun 2006, dividen yang diberikan perusahaan melonjak 400% pada tahun 2007. Mungkin akumulasi dividen 2 tahun?

CF: Walau CF perusahaan selalu surplus, namun tidak memperlihatkan arah pertumbuhan yang jelas. Untuk perhitungan harga wajar, saya gunakan CF rata2 dengan pertumbuhan 9% per tahun (ini rata2 CF KBLF selama 5 tahun). Harga wajar = Rp358. Sekarang trading di angka Rp750. Mungkin sedikit overvalued ya...

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

SMAR - SMART Tbk

Posted by Investor Awam | Tuesday, August 05, 2008 | | 0 comments »




Background
The company began its business under the name of PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban in 1962. In 1970, the company was returned to the foreign party and converted its status to PMA. Further in 1985, the status of the company was converted to PMDN. The company then in 1991 changed its name to PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Corporation or abbreviated PT SMART Corporation. In 1989, the company acquired 100% shares of 2 oil palm plantations; PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia and PT Perusahaan Perkebunan Panigoran. The company then also acquired 100% shares of PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Daung, a 1,502 ha tea plantation which located in West Java. In 1991, the company took over 100% shares of PT Nirmala Agung, 19% shares of PT Global Agronusa Indonesia, merged with PT Mulyorejo Industrial company, and acquired 25% stake in PT Grahamas Indojaya, a transportation company. Prior to the public offering in 1992, the company took over 100% shares of PT Kunci Mas Wijaya, 49% shares of PT Inti Gerakmaju, and 49% shares of PT Tapian Nadenggan. The company then acquired 50% shares of PT Sinar Meadow International Indonesia, and 50% PT Sinar Pure Foods International. The company signed a joint venture agreement with Goodman Fielder Overseas Holding Pte. Ltd., through its sub-holding company, PT Smartindo Utama, in early 1995. In June 1997, SMART acquired 100% shares of 2 new undeveloped land banks in East Kalimantan, PT Sangatta Andalan Utama and PT Matrasawit Sarana Sejahtera. The company also engaged in a joint venture with Super Air from New Zealand in area manuring. In December 1997, the company divested its shares in PT Intersmart Corporation, a soft drink company. Early in 2002, the company sold two of its subsidiaries, PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung and PT Perkebunan dan Perindustrian Nirwala Agung to PT Sariwangi Agricultural Agency for US$ 87 million.

Business
Business : Cook Oil and Margarine, Estates
Sector : Food and Beverages (51)
Company Status : PMDN
Foundation : 1962

ShareholdersShareholder Name Procentage
Purimas Sasmita (PURIMAS), PT 95.21%
Others 4.79%

Data dari IMQ21:

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzhx1uwp8DgRZA

Balance Sheet: Asset bertumbuh cukup stabil, begitu juga ekuitas dan liabilities. DER selama 3 tahun ada di kisaran 1.3. Rat2 pertumbuhan asset selama 3 tahun adalah 23%.






P/L: Pertumbuhan penjualan dari tahun 2005 ke 2006 tidak begitu besar. Namun ada lonjakan cukup kencang pada tahun 2007 yakni sebesar 47%. Pada 2008, penjualan 1/2 tahun saja sudah mendekati apa yang dicapai tahun 2007. Good!

Net income mempunyai pertumbuhan yang lebih mengagumkan. Selama 3 tahun terakhir adalah: 135%, 51%, dan 35%. Pada semester I tahun 2008 saja, nilai net income sudah melebihi apa yang dicapai tahun 2007. Fastastis!

ROE dan ROA juga menunjukkan pertumbuhan ke arah yang membaik. Pada tahun 2007, ROE = 28%, sedangkan ROA adalah 12%. Namun ROA masih belum cukup besar.

Operating CF: Cukup mengejutkan sebenarnya melihat adanya negatif CF pada semester I tahun 2008. CF yang sempat memuncak pada tahun 2006 sebenarnya turun drastis pada tahun 2007. Ini sedikit bertentangan dngan nilai net income yang bertumbuh pada tahun yang sama. Sayang, seperti sebelum2nya data IMQ21 kurang lenkap sehingga agak susah menganalisa secara lebih mendalam terhadap apa yang terjadi. Juga tidak ada yang jelas tentang keberadaan dividen perusahaan.

Data CF perusaahan yang ada kurang banyak (hanya 3 tahun) dan tidak menunjukkan adalah pola yang prediktif. Artinya kita tahun apakah CF perusahaan sebenarnya bertumbuh atau menyusut. Jadi margin error perhitungan harga wajar bisa jadi sangat besar. Di sini anggap lah CF yang digunakan adalah CF rata2 dengan pertumbuhan 15% per tahun untuk 10 tahun ke depan. Harga wajar adalah Rp3300.

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

Inflasi di Zimbabwe

Posted by Investor Awam | Tuesday, August 05, 2008 | | 0 comments »

Ini adalah artikel lepas.  Di cut and paste dari email kiriman teman saya, Beng. Saya rasa cukup menarik untuk dibahas dan disimak. Apa komentar anda?


Ini bukanlah harga makanan termahal di dunia, bukan juga biaya makan siang Donald Trump ataupun Bill Gates tapi ini biaya makan yang harus dikeluarkan oleh rakyat Zimbabwe yang merupakan penduduk termiskin di dunia.



Ya, uang pecahan 500 juta dollar Zimbabwe yang baru saja dicetak pada Mei 2008 ini hanya bernilai sekitar 2 dollar amerika atau hanya cukup untuk sekali makan saja.

Zimbabwe saat ini pemegang rekor inflasi terbesar di dunia yaitu 2,200,000 % (2,2 juta persen!), parahnya lagi harga-harga melambung begitu cepat hanya dalam hitungan menit bahkan detik tak heran jika karyawan toko-toko di zimbabwe begitu sibuk mengganti label harga jika terjadi perubahan harga.
Pada tanggal 20 Juli 2008 ini bank Zimbabwe juga menerbitkan pecahan uang sebesar 100 Milyar Dollar! yang merupakan rekor pecahan uang dengan nominal terbesar di dunia.
Zimbabwe memang memegang banyak rekor dunia, tapi sayang semua rekor itu tidak ada yang membanggakan.

Kita lihat aja kehidupan mayarakat disana

harga barang di pasar zimbabwe, harganya itu waw 

mau beli sayuran
 

mau beli telor ayam
 
 
mau beli ayamnya
 
 kalo mau makan direstoran, ini uang kembaliannya:


eh habis makan haus, trus mau beli minum:


 
kalo gajian harus bawa trolley buat bawanya


 pengemis & gelandangan disana kaya kaya 


kalo gak mau bawa duit banyak2 ya harus dituker ke us dollar, gini nih caranya 
 
 

Masih untung kan hidup di Indonesia!??
 
 




Lanjut baca artikel seru di atas....