Apa Artinya Growth Tinggi tanpa ROE dan ROA yang Bagus?

Posted by Investor Awam | Wednesday, July 23, 2008 | | 1 comments »

Bukan rahasia lagi kalau kita sering dikelabui informasi dan berita dari surat kabar, broker. Sering kali informasi yang disampaikan kurang lengkap dan cenderung dipergunakan hanya untuk menaikkan sentimen positif pada saham2 tertentu. Saya sedih melihat berapa banyak orang yang dikelabui oleh informasi2 yang beredar ini, bahkan professional sekalipun cenderung tertipu.

Mari kita simak.

Seumpamanya ada 2 perusahaan A dan B, dengan Laba A = Rp 2M dan laba B = Rp500jt. Menurut anda, perusahaan mana yang lebih bagus?

Sekilas, 90% orang akan mengatakan perusahaan A lebih bagus. Hanya 10% yang mengatakan kalau informasi di atas belum lengkap.

Memang sekilas kelihatannya perusahaan A lebih bagus, namun itu belum tentu benar. Coba kita kasih informasi tambahan berupa Modal A=Rp100M, sedangkan Modal B = Rp 2M. Di sini pendapat kita mungkin akan mulai berbeda.

Analisa kita mengatakan bahwa:

  • A butuh modal Rp100m untuk menciptakan laba Rp 2M. ROE di sini 2%.
  • B butuh modal Rp 2m untuk menciptakan laba Rp500jt. ROE di sini 25%.

Jelas di sini terlihat perusahaan B lebih menarik. Anggap lah hal lain konstan/stabil, bila manajemen B diberi modal Rp100M maka profit yang dihasilkan mungkin sekitar Rp 25M (jauh di atas profit A yang hanya Rp2M). Ini lah kira2 penjelasan makna ROE.

Trus mari kita lihat perusahaan A. Seumpanya media menggembar gemborkan kenaikan laba peruasahaan A setinggi 150% pada laporan mendatang, haruskah kita terpengaruh sentimen ini? Kalau kita mengerjakan PR kita, seharusnya tidak! Namun apa yang terjadi dipasar selalu over react dengan berita2 seperti. Ini juga adalah berita yang disukai broker2 perusahaan karena akan meningkatkan sales, yang selanjutnya komisi mereka.

Ini penjelasan mengapa kita tidak boleh terbawa arus. Kalau profit A naik 150%, artinya profit naik dari Rp 2M menjadi Rp5M. Dalam hal ini ROE perusahaan masih berkutat di bilangan 5%. Dalam hal ini masih sangat rendah.

Kalau saja manajemen perusahaan A lebih pintar, seharusnya modal investor ditanam di deposito saja dengan bunga sekitar 10%. Tanpa resiko dan hanya duduk2 saja di kantor, mereka bisa mendapatkan profit yang lebih bagus yaitu Rp10M. Kalo mereka beli goverment bond jangka panjang (tanpa resiko, kecuali negara hancur!) bisa dapat Rp 14M. Lha ngapain susah2 kerja?????

Iniliah mengapa perusahaan unggulan harus punya ROE lebih dari 25%.

Oh ya, sorry... mungkin anda boleh lihat contoh kasus di TBLA yang laba pada tahun 2006 naik 750%.


update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com

1 comments

  1. Anonymous // July 23, 2008  

    Bro! analisa yang bagus!