Mengenal ROA, ROE, dan DER

Posted by Investor Awam | Wednesday, April 22, 2009 | | 14 comments »

ROA = return on Assets
ROE = return on Equities
DER = Debt - Equity Ratio.

Secara definisi, istilah di atas sudah sangat lazim di kalangan value investors. Namun secara fungsional and relasional, mungkin hanya 10% pengguna ROE dan ROA bener2 menguasai arti angka2 dibalik rasio2 ini.

Mari kita mulai dengan contoh2 sederhana:

Asumsi tidak ada extraordinary items, pajak, & depresiasi.













Kasus 1: Bunga 15%, ROA 20%1a1b1c
Assets 10M 10M 10M
Equity 10M 5M 0
Debt 0 5M 10M
Sales 5M 5M 5M
OP.profit 2M 2M 2M
Intst(15%) 0 750jt 1.5M
Net profit 2M 1.25M 0.5M
ROA 20% 20% 20%
ROE 20% 25% INF*
INF = infinity (besar sekali, bisa diartikan tanda modal bisa cetak profit


kasus di atas adalah dimana ROA = 20% dan lebih besar daripada bunga pinjaman = 15%. Dalam hal ini semakin besar menggunakan hutang, semakin besar ROE kita.

Kalau istilah roberti kiyosaki ini disebut good debt.














Kasus 2: Bunga 15%, ROA 10%...2a2b2c
Assets 10M 10M 10M
Equity 10M 5M 1M
Debt 0 5M 9M
Sales 5M 5M 5M
OP.profit 1M 1M 1M
Intst(15%) 0 750jt1.35M
Net profit 1M 0.25M-0.35M
ROA 10% 10% 10%
ROE 10% 5% -35%
minus: rugi - biaya bunga lebih besar drpd pendapatan operasional


Kalau ROA (10%) lebih kecil bunga pinjaman 15%, semakin banyak kita berhutang ROE akan semakin kecil bahkan negatif karena bunga pinjaman yang gede.

Kalau istilah roberti kiyosaki ini disebut bad debt.














Kasus 3: Bunga 15%, ROA 15%3a3b3c
Assets 10M 10M 10M
Equity 10M 5M 1M
Debt 0 5M 9M
Sales 5M 5M 5M
OP.profit 1.5M 1.5M 1.5M
Intst(15%) 0 750jt1.35M
Net profit 1.5M 0.75M0.15M
ROA 15% 15% 15%
ROE 15% 15% 15%



Kalau ROA (15%) sama dengan bunga pinjaman 15%, keputusan untuk berhutang atau tidak tidak akan mempengaruhi ROE, artinya mau hutang mau nggak nggak jadi masalah.


Kesimpulan:
1. Jika ROA > bunga pinjaman, secara teori berhutang lah sebanyak mungkin. Namun perlu diingat bahwa hutang akan menambah resiko financial. Jadi secara teori biasanya ada cap untuk perbandingan antara hutang dan modal.

2. Jika ROA < bunga pinjaman. Berhutang untuk menutupi kerugian atau kekurangan dana capex akan semakin menjerumuskan perusahaan ke lubang yang lebih dalam.

3. Jika ROA = bunga pinjaman, mau hutang boleh, mau nggak juga boleh. Tidak akan mempengaruhi profitabilitas modal investor.

Biasanya orang menjadikan bunga pinjaman sebagai batas bawah ROA. Dalam hal ini saya sebenarnya kurang setuju, mengingat suku bunga pinjaman biasanya naik turun. Contohnya jika bunga pinjaman naik menjadi 17%, bukankah ROA menjadi lebih kecil daripada bunga pinjaman?

Saya lebih suka menambah margin of safety (mungkin 5%). Jadi batas bawah ROA saya menjadi 20%. Kalau pun bunga pinjaman naik dari 15% menjadi 19%, saya masih bisa tidur nyenyak.

Pada saat ini, sepertinya suku bunga pinjaman perusahaan2 di IDX berkisar dari 15%-20%. SO, hati2 memilih perusahaan dengan ROA dibawah 20%.


Lanjut baca artikel seru di atas....

Menjawab pertanyaan-pertanyaan

Posted by Investor Awam | Wednesday, April 01, 2009 | | 0 comments »

karim: "pak, saham mana yang mungkin akan melesat pada tahun 2009 yang layak untuk dikoleksi.trims"

secara fundamental saham2 berikut layak diperhatikan:
TLKM, AALI, SMGR, UNVR, BBCA, BBRI,INCO.

untuk yang suka main batu bara: mungkin anda bisa lebih memperhatikan ITMG dan PKPK daripada BUMI yang sering terimbas conflict of interest.

Anda harus melihat sisi valuasi sebelum membeli. Walau fundamental bagus, namun kalau dijual di atas harga wajar ya tidak ada untungnya... ibaratnya kalau mobil mercy baru dijual 200jt ya murah, tapi kalau dijual 2m ya mahal walaupun mobil bagus.

ICA: "Jst curious, FA analisisnya koq selalu merefer ke OCF drpd grwth EPS. Bukankah yg real value bg investor adlh grwth EPS?, GBU"


ada beberapa alasan menggunakan operating CF
1. Operating CF lebih susah dimanipulasi.
2. Operating CF lebih susah dimanipulasi.
3. Operating CF lebih susah dimanipulasi.

Beberapa cara mudah memanipulasi income (mau profit jadi rugi atau sebaliknya juga bisa.):
1. Penjualan secara besar2an secara kredit. Prfoit sudah tercatat padahal uang belum masuk.
2. Penjualan fiktif secara kredit. (toh uang belum masuk dan boleh dicatat sebagai profit).
3. Strategi accounting menggunakan FIFO atau LIFO.
4. Depresiasi (yang non CF)
5. Barang retur dijadikan asset kembali daripada dipotong sebagai biaya.
6. dll

august: "katanya pak investor awam tiap orang punya pendapat masing2 penentuan FA analysis"


that's rite brother! Tergantung risk profile dan pemahaman terhadap risk-return masing2 individual.

Hendra "bagaimana dengan INDX, katanya mo right issue ya? kira2 di nrg brp dan bagaimana prospek kedepannya? thanks.."


right issue!!! a warning signal!!!!

INDX mah operating CF nya nggak pernah positif dengan hutang gila2an gedenya. Mana sahamnya nggak likuid, bisa gantung lama bro.

contrarian "Bro, analis OD Felicia Barus rekomendasi TP AALI 7800 dan SGRO 900, SELL! Ada komentar Bro? Pls."


wah kalau teknikal bukan sarapan saya bro. secara fundamental sih AALI masih lebih bagus dari SGRO. Tapi SGRO juga tidak jelek kok... cuma aali lebih bagus.

super awam "bro, kalo bikin seminar cara itung harga wajar gimana?"

belum kepikiran bro haha...


Lanjut baca artikel seru di atas....