ROA = return on Assets
ROE = return on Equities
DER = Debt - Equity Ratio.
Secara definisi, istilah di atas sudah sangat lazim di kalangan value investors. Namun secara fungsional and relasional, mungkin hanya 10% pengguna ROE dan ROA bener2 menguasai arti angka2 dibalik rasio2 ini.
Mari kita mulai dengan contoh2 sederhana:
Asumsi tidak ada extraordinary items, pajak, & depresiasi.
Kasus 1: Bunga 15%, ROA 20% | 1a | 1b | 1c |
Assets | 10M | 10M | 10M |
Equity | 10M | 5M | 0 |
Debt | 0 | 5M | 10M |
Sales | 5M | 5M | 5M |
OP.profit | 2M | 2M | 2M |
Intst(15%) | 0 | 750jt | 1.5M |
Net profit | 2M | 1.25M | 0.5M |
ROA | 20% | 20% | 20% |
ROE | 20% | 25% | INF* |
INF = infinity (besar sekali, bisa diartikan tanda modal bisa cetak profit |
kasus di atas adalah dimana ROA = 20% dan lebih besar daripada bunga pinjaman = 15%. Dalam hal ini semakin besar menggunakan hutang, semakin besar ROE kita.
Kalau istilah roberti kiyosaki ini disebut good debt.
Kasus 2: Bunga 15%, ROA 10%... | 2a | 2b | 2c |
Assets | 10M | 10M | 10M |
Equity | 10M | 5M | 1M |
Debt | 0 | 5M | 9M |
Sales | 5M | 5M | 5M |
OP.profit | 1M | 1M | 1M |
Intst(15%) | 0 | 750jt | 1.35M |
Net profit | 1M | 0.25M | -0.35M |
ROA | 10% | 10% | 10% |
ROE | 10% | 5% | -35% |
minus: rugi - biaya bunga lebih besar drpd pendapatan operasional |
Kalau ROA (10%) lebih kecil bunga pinjaman 15%, semakin banyak kita berhutang ROE akan semakin kecil bahkan negatif karena bunga pinjaman yang gede.
Kalau istilah roberti kiyosaki ini disebut bad debt.
Kasus 3: Bunga 15%, ROA 15% | 3a | 3b | 3c |
Assets | 10M | 10M | 10M |
Equity | 10M | 5M | 1M |
Debt | 0 | 5M | 9M |
Sales | 5M | 5M | 5M |
OP.profit | 1.5M | 1.5M | 1.5M |
Intst(15%) | 0 | 750jt | 1.35M |
Net profit | 1.5M | 0.75M | 0.15M |
ROA | 15% | 15% | 15% |
ROE | 15% | 15% | 15% |
Kalau ROA (15%) sama dengan bunga pinjaman 15%, keputusan untuk berhutang atau tidak tidak akan mempengaruhi ROE, artinya mau hutang mau nggak nggak jadi masalah.
Kesimpulan:
1. Jika ROA > bunga pinjaman, secara teori berhutang lah sebanyak mungkin. Namun perlu diingat bahwa hutang akan menambah resiko financial. Jadi secara teori biasanya ada cap untuk perbandingan antara hutang dan modal.
2. Jika ROA < bunga pinjaman. Berhutang untuk menutupi kerugian atau kekurangan dana capex akan semakin menjerumuskan perusahaan ke lubang yang lebih dalam.
3. Jika ROA = bunga pinjaman, mau hutang boleh, mau nggak juga boleh. Tidak akan mempengaruhi profitabilitas modal investor.
Biasanya orang menjadikan bunga pinjaman sebagai batas bawah ROA. Dalam hal ini saya sebenarnya kurang setuju, mengingat suku bunga pinjaman biasanya naik turun. Contohnya jika bunga pinjaman naik menjadi 17%, bukankah ROA menjadi lebih kecil daripada bunga pinjaman?
Saya lebih suka menambah margin of safety (mungkin 5%). Jadi batas bawah ROA saya menjadi 20%. Kalau pun bunga pinjaman naik dari 15% menjadi 19%, saya masih bisa tidur nyenyak.
Pada saat ini, sepertinya suku bunga pinjaman perusahaan2 di IDX berkisar dari 15%-20%. SO, hati2 memilih perusahaan dengan ROA dibawah 20%.
maaf pak. saya mau tanya apakah perhitungan return atau laba untuk menghitung ROA dan ROE adalah net profit atau operating profit. kalau saya melihat dari ilustrasi anda diatas, tampaknya yang digunakan untuk menghitung ROA dan ROE adalah operating profit.
oh ya very good and educating blog.
thank you.
ROA = op profit/ total asset
ROE = net profit/ total equity
dijudulnya ada DER,tapi koq dipembahasannya gak nyinggung2 ttg DER ?
bisa dijelasin lbh dalam pak investor ?
oh ya,bedanya Debt sama Liabilities apa ya ? kalo dlm Balance Sheet koq dipisah
DER = total liabilities (debt) / total equities. harusnya emang namanya LER (liabilities - equities ratios).
kasus 1a, 2a, dan 3a: Asset 100% berasal dari ekuitas. DER=0 atau tidak menggunakan hutang)
kasus 1b,2b, dan 3b: assets berasal dari 50% ekuitas dan 50% hutang. DER=1.0 atau porsi hutang dan ekuitas sama besar.
kasus 1c,2c,dan 3c: assets berasal dari 10% ekuitas dan 90% hutang. der = 9.0 atau penggunaan hutang yang sangat tinggi.
pada kasus 1 dimana ROA > bunga hutang, terlihat protfolio dengan menggunakan hutang yang besar (DER gede), ROE menjadi semakin besar.
pada kasus 2 dimana ROA < bunga hutang, semakin banyak kita berhutang (DER semakin besar), maka profit akan semakin terbakan biaya bunga dan ROE semakin mengecil. Dalam hal ini, pada saat ROA < bunga pinjaman keputusan berhutang adalah tindakan sangat fatal. (nb: coba lihat berapa banyak perusahaan di IDX yang ROAnya < 15% dan mempunyai DER sangat gede...)
pada kasus 3 dimana ROA = bunga pinjaman, maka tidak masalah apakah pembiayaan assets melalui modal atau hutang, hasilnya rOE akan tetap sama.
terima ksh pak atas jawabannya
koq saya jd khawatir sama porto saya di BLTA yg gemar berhutang,malah berencana akan menerbitkan sukuk dgn yield yg tinggi berkisar antara 12-15%,padahal ROA nya msh dibawah 10%,pendapat pak Investor awan gmn ??
@rahmawan...
saya belum sempat follow BLTA... tapi dengan apa yg anda utarakan bahwa ROA < suku bunga, maka keputusan berhutang adalah keliru.
The above thought is smart and doesn’t require any further addition. It’s perfect thought from my side.
permisii,,
saya neta
mau tanya,,
kalau perbedaan roi daan roa apa ya?
makasih
Nice post,, tq
Bukannya ROA itu rumusnya adalah perbandingan laba setelah pajak (net profit) atau sama dengan ROE? Menurut pendapat beberapa sumber yang saya pelajari demikian, terimakasih
Berarti semakin besar ROE seharusnya makin bagus sahamnya kita beli ya pak?
Berarti semakin besar ROE seharusnya makin bagus sahamnya kita beli ya pak?
Jadi dengan ROE tinggi seharusnya makin banyak dividen yang diterima investor pak?
mengacu pada ROE cenderung lebih baik dari ROA, karena alasan kinerja perusahaan dari kemampuan mengembangkan Equty lebih realistis