INKP

Posted by Investor Awam | Sunday, July 20, 2008 | | 2 comments »

Ini spreadsheetsnya, juga dalam US$:

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxziqsTWLbXAxFw

kayaknya kurang bagus ya, comment tar nyusul ya. lagi kejar target...

--------

ini commentnya:

  • Dari grafik P/L: selama 5 tahun ini ada kenaikan di sales,namun agak berantakan di operating income dan net income. Tahun 2003 dan 2006 malah merugi. Sebenarnya tahun 2006 juga harusnya merugi, lihat saja net income yang lebih tinggi dari operating income di grafik. Berarti net income itu tidak bersumber dari operasional perusahaan melainkan extraordinary item biasanya hanya muncul sesaat.
  • Grafik B/S: tidak ada pertumbuhan yang berarti pada Asset, Liabilities, & Equities.
  • Analisa management: ROE dan ROE tidak konsisten, begitu juga profit margin. Kesannya manajemen cenderung terbawa arus ekonomi pasar. market bagus untung, market jelek rugi.
  • Analisa resiko: DER yang sempat turun di tahun 2004 & 2005, kembali naik sedikit di tahun 2006 dan 2007. Quick ratio yang mantap tahun 2004 dan 2005 juga sedikit kendor di tahun 2006 dan 2007. Namun secara overall 5 tahun, ada penurunan resiko financial yang cukup significant di INKP.
  • Nah yang terakhir ini paling aneh sedunia. CF INKP mantaffff bangetsss! Tumbuh dengan rata2 44% per tahun. Apa yang terjadi? Perusahaan menyembunyikan kemampuan mencetak laba?

Anda pasti bertanya apa motif suatu perusahaan menyembunyikan laba? Jawabannya cukup sederhana: semakin kecil profit, pajak semakin kecil.Trus, ada kecenderungan pasar bereaksi negatif dengan nilai minus pada laba, sehingga harga saham turun. Di sini perusahaan/ insider bisa membeli dengan harga murah. Kalau laporan2 ke depannya mendadak bagus, kan harga naik. Maaf, ini cuma postulat saja.... tidak untuk mengoffend perusahaan mana pun.

Trus gimana cara menyembunyikan laba ini:

Salah satu caranya adalah bermain di "Cost of Good" (harga pembelian mentah, atau apapun istilahnya dalam bahasa indonesia....... sorry sorry bukan sok bule. tapi saya gak tau namanya).

Di accounting, sistem inventory bisa berupa first in - first out atau first in - last out.Pilihan terhadap salah satu sistem bisa mempengaruhi cost of good, yang kemudian laba perusahaan secara significant. Apalagi pada saat harga sangat tidak stabil. Masih banyak cara lain yang bisa dipakai perusahaan... Untuk mengetahui ini harus mengaudit perusahaan dan terjung ke lapangan. Suatu hal yang bukan privilege untuk orang awam seperti kita....

Tapi yang terakhir, seperti yang sipesan guru saya buffett:

Jika kita menaruh pertanyaan di kertas tentang suatu perusahaan, dan jika kita tidak bisa menulis jawabannya di kertas tersebut, lebih baik kita meninggalkannya....

Berdasarkan CF untuk pertumbuhan 10% per tahun, harga wajar adalah Rp 5,800. Wow!!! gimana kalo pertumbuhan 20%? Note that rata2 5 tahun adalah 44%.


update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com

2 comments

  1. Anonymous // November 21, 2008  

    mas Investor Awan...

    Cost of Goods bisa diartikan ke operational cost atau bahasa indonesianya biaya operational??

    karena kalau melihat2 dari laporan keuangan, "Goods" itu berarti barang atau jasa yang kemudian dijual, berarti cost of goods itu ya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa atau barang

  2. Anonymous // November 27, 2008  

    wah ketinggian tuch asumsinya ga d review lagi...