Well,
Saya rasa temen2 semua sudah tahu apa yang dimaksud dengan kedua rasio di atas. Tapi ada baiknya kalo saya jelaskan sedikit.
ROA = Operating Income / Total Assets
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen. Sederhananya kalau saya ada modal diinvestasikan ke suatu perusahaan, berapa besar laba yang mampu dicetak perusahaan itu. Itu kira2 definisi sederhananya, tapi saya rasa kita tidak perlu terlalu lama bergelut di definisi.
So to the point aza, saya rasa 90 (kalau bukan 100) % fundamentalist akan menggunakan ROA sebagai salah satu key ratio untuk berinvestasi di suatu saham. Begitu seringnya rasio ini digunakan, banyak yang tidak menyangka kalau rasio ini juga mempunyai kekurangan (bahkan dalam beberapa kasus boleh jadi akan sangat berakibat fatal).
So apa yang salah dengan ROA?
Coba lihat kasus di bawah ini:
Perusahaan A memulai suatu bisnis dengan modal Rp100jt Dec 2001. Pada tahun 2002, mencetak laba Rp20jt. Di sini sederhananya, kita anggap tidak ada pajak, bunga, depresiasi, dll. Jadi balance sheet dan profit/Loss bisa ditulis sebagai berikut:
Tahun............Dec 2001..........Dec 2002
laba.......................0 jt....................20jt
Asset...................100jt..................120jt
ROA(%)..........................................16,7
Coba simak. ROA tahun 2002 adalah 20/120=16,7% karena pada laporan keuangan tahun 2002, laba dan asset tercatat 20jt dan 120jt. Kalau menurut saya, rasio ini tidak berarti apa2 selain hanya perbandingan antara laba tahun 2002 dengan posisi asset tahun 2002.
Padahal awalnya maksud dan tujuan ROA adalah untuk mengukur kemampuan manajemen. Kalau saya beri modal 100jt di awal tahun, berapa laba yang mampu dihasilkan sampai akhir tahun. Dalam hal ini saya memperkenalkan suatu rasio baru, ROAX. Nilai ROAX pada kasus di atas adalah laba selama tahun 2002/ modal di awal tahun 2002 = 20/100=20%. Artinya, saya kasih modal 200jt, manajemen dalam setahun mampu mencetak 20jt dari modal saya tersebut.
Kira2 paham arti ROAX? Sori, konsep ROAX ini emang saya yang buat. Sepertinya belum ada literatur atau orang lain yang mengemukakan tentang ini (ngak sombong ye... emang ini ide saya! TM hehe).
Mari kita teruskan kasus kita:
Pada tahun 2003, perusahaan mencetak laba Rp30jt.
Pada tahun 2004, perusahaan mencetak laba Rp60jt.
Jadi B/S dan P/L perusahaan bisa di tulis sebagai berikut:
Tahun..........Dec 2001...........Dec 2002..........Dec 2003..........Dec 2004
laba....................0 jt....................20jt....................30jt....................60jt
Asset.................100jt................120jt..................150jt..................210jt
ROA(%).......................................16,7....................20....................28,6
ROAX (%)......................................20....................25....................40
Apa reaksi anda ketika melihat angka2 ROA dan ROAX? Saya tahu anda pasti yakin saya kurang kerjaan. Bahkan sepertinya angka ROA lebih konservatif daripada ROAX. So buat apa ribut2, bro Awam!!!??? Apanya yang salah dengan ROA???
Well, sekilas emang tidak ada masalah. Tapi kalau kasus di atas sedikit diubah, anda akan mulai melihat kekurangan yang fatal dari ROA. Andaikan saja selama tahun 2005, perusahaan mencetak laba sebesar 30 jt dan membagikan dividen sebesar 120jt. Laporan keuangan akan sebagai berikut:
Tahun........Dec 2001.........Dec 2002.........Dec 2003..........Dec 2004..........Dec2005
laba.................0 jt.................20jt....................30jt....................60jt.................30jt
dividen..............................................................................................................120jt
Asset..............100jt................120jt..................150jt..................210jt...................120jt
ROA(%)........................................16,7....................20....................28,6......................25
ROAX (%).......................................20....................25....................40.......................14,3
Sepertinya mulai terlihat kalau ROA tidak lagi konservatif, bahkan over estimasi kemampuan manajemen yang sebenarnya. ROA bisa dimanipulasi perusahaan dengan pembagian dividen. Cara lain adalah dengan bermain di "depresiasi" sehingga asset terlihat kecil dan ROA terlihat besar.
Sepupu ROA yaitu ROE juga mempunyai problem yang sama. So untuk ROE, ada baiknya juga kita memperhatikan ROEXnya. Oh ya ROEX TM juga hehe.
Lanjut baca artikel seru di atas....