BTEL

Posted by Investor Awam | Sunday, July 13, 2008 | | 0 comments »

http://spreadsheets.google.com/pub?key=pjRxpwjWzxzgA_VsxABbvdw

Positif:

  • Adanya peningkatan assets dan Ekuitas sejak tahun 2004. Namun pada tahun 2007, peningkat asset yang kencang byak dibiayai dengan hutang.
  • Setelah merugi hingga tahun 2005, perusahaan mulai mengeluk laba pada tahun 2006 dan 2007.
  • Pertumbuhan yang sangat significant pada perusahaan mulai tahun 2006 dan 2007. Mungkinkah ini titik balik perusahaan? Pada 2 tahun itu ada kenaikan sales dan net income yang di atas 100%.

Negatif:

  • Walaupun pertumbuhannya pesat, namun ROE dan ROA BTEL masih sangat jelek. ROE dan ROA masih dibawah 10%. Artinya secara operasional manajemen belum mampu mencetak laba Rp100 untuk setiap Rp1000 yang disetorkan investor. Jika Rp1000 yang disetorkan investor dipakai manajemen untuk membeli Obligasi pemerintah, laba yang dicetak adalah Rp140. Haha jadi dengan demikian ngapain perusahaan susah2 bekerja? Beli obligasi pemerintah kan lebih untung hehe. Oh ya ROE dan ROA TLKM di atas 30, by the way.
  • Net profit margin perusahaan adalah 11% untuk tahun 2006 dan 2007. TLKM 20%. Ceritanya terjadi perang harga dari BTEL untuk memperoleh market share. BTEL rela memangkas profitnya. Tapi margin 11% menurut saya masih ok lah. Not So bad.
  • Pada tahun 2004 dan 2005, perusahaan mengalami kerugian. I hate to say that I love company that makes money all the time, whether the market is good or bad. Jadi perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang secara konsisten mencetak laba.
  • CF perusahaan juga tidak konsisten. Kadang positif kadang negatif.
  • DER sempat menurun hingga tahun 2006, tapi pada 2007 hutang perusahaan kembali naik tajam. So adanya resiko financial yang meningkat. Keliatannya perusahaan tidak mempunyai financing strategy yang pasti.

Analisa Harga:

  • Sebenarnya agak sulit menghitung harga wajar BTEL. Alasannya adalah perusahaan ini tidak konsisten. Kadang untung kadang nggak. Untuk ini saya hanya berani berspekulasi pertumbuhan sebesar 15% per tahun. Spekulasi bukan prediksi! SO harga wajarnya adalah Rp300.
  • Tetapi jika tahun 2006 merupakan titik balik perusahaan, dan setelahny perusahaan menjadi konsisten dan bertumbuh 30% per tahun maka harga wajar sekarang adalah Rp628.
  • Makanya saya tidak suka inkonsistensi karena saya tidak bisa memprediksi karenanya. haha. Harus pake spekulasi segala, makes me very un-fundamental!

update terbaru untuk semua saham IDX:

www.IDsaham.com

0 comments