BLTA Laba 2008 naik 105%

Posted by Investor Awam | Tuesday, March 24, 2009 | | 1 comments »

Ini kira2 ringkasan laporan 2008 yang saya baca dari koran kontan:


Laba bersih rp 1,56T (naik 105,26%)
Penjualan rp 7 T (naik 92,37%)

40% kenaikan penjualan adalah berasal dari Chembulk Corp, Singapura yang dibeli BLTA tahun 2007 lalu (USD 850jt).

Langkah ke depan:
Perusahaan berniat membeli 4 unit tanker dengan total nilai USD 55jt. Ceritanya capex ini akan berasal dari kas internal. Total armada BLTA akan menjadi 93 armada.

cukup sudah wownya. Mari kita simak laporan2 keuangannya BLTA secara keseluruhan karena biasanya info tentang kenaikan laba dan penjualan saja sangat minim artinya.

Ini dari idsaham.com: (tapi data hanya sampai sep 2008, namun masih ok kok)

Rasio
2007 2006 2005 2004 2003 Sep-08 Jun-08 Mar-08 Dec-07 Sep-07




Current Ratio 1.09 0.63 1.00 0.68 0.55 0.88 1.02 0.93 1.09 1.24
DER
5.23 1.62 2.94 1.64 1.78 3.48 4.12 3.89 5.23 2.93
Debt Ratio
0.84 0.62 0.75 0.62 0.64 0.78 0.80 0.80 0.84 0.75




ROE %
22.89 38.49 32.12 14.60 13.79 14.54 -1.96 25.14 7.23 5.67
ROA %
4.35 11.53 11.96 6.95 6.75 2.10 2.08 2.33 0.76 1.98
Op. Margin (%) 24.66 30.79 36.14 22.60 20.96 25.98 27.75 31.94 16.28 24.46
Net Margin (%) 20.84 39.21 24.65 18.00 15.38 40.14 -5.10 70.47 24.88 17.89
Inventory TO 30.64 52.20 45.21 53.78 41.74 6.40 7.93 9.21 8.11 12.26
Receivables TO 0.20 0.17 0.17 0.17 0.15 0.57 0.65 0.69 0.77 0.76




NTA (/share) 885 781 533 402 290 1,199 1,042 1,051 885 802
FCFE (/share) -2,397 34 -550 -88 -105 -221 -364 -261 -2,397 -535

komentar saya:
dari sisi rasio, saya cukup kuatir dengan hutang BLTA yang membludak. ROE sudah mulai baik namun ROA masih sanagt kecil( di bawah 10%). Kenaikan laba yang tinggi tanpa diimbangi ROA yang tinggi, bukan lah sesuatu yang harus kita tanggapi dengan WOW!!!

Margin sih sudah cukup bagus.


2007 2006 2005 2004 2003 Sep-08 Jun-08 Mar-08 Dec-07 Sep-07
OCF ties 689547 608677 920825 336304 201225 701323 300938 -118837 689547 140124
FCFies -9671930 -470941 -2995980 -702457 -594296 -1625400 -1823050 -971417 -9671930 -2143700

dari sisi operasional:
operating CF cukup bagus, namun capexnya juga gede banget (tiap tahun melebihi net operating CF nya). Sehingga, free cash flow yang tersedia 5 tahun terakhir negatif terus. Tahun 2008 kelihatannya juga negatif.

Ini dividen 5 tahun terakhir:
DPS - Common Stock Primary Issue 40.00 20.00 15.00 7.50 6.25

tahun 2008 dividennya meningkat menjadi 50.00. Cukup mengagumkan. dividen yieldnya cukup tinggi, sekitar 8%.


Lanjut baca artikel seru di atas....

Right Issue - Sinyal-sinyal darurat???

Posted by Investor Awam | Friday, March 20, 2009 | , , , , , , | 1 comments »

Beberapa bulan terakhir sejak krisis, aksi right issues meningkat di bursa. Tercatat ada beberapa contoh:
1. CPRO - Centraproteina --> untuk bayar hutang
2. BDMN - danamon ---> untuk mendongkrak CAR yang memburuk
3. EXCL (masih rencana) ---> untuk bayar hutang & capex

4. AHAP - Asuransi Harta Aman Pratama ---> untuk memenuhi ketentuan modal minimum
5. BNBR (masih rencana) ---> untuk bayar hutang
6. LPLI - Lippo E-net ---> untuk akusisi PT Multi media Interaktif

Dari beberapa contoh di atas, kelihatannya right issue lebih banyak digunakan pada saat keadaan sedang buruk2nya. Beberapa di antaranya menggunakan right issue ini untuk mengumpulkan dana karena gagal mendapatkan tambahan hutang.

Right issue sifatnya sedikit memaksa pemegang saham untuk membeli, karena jika tidak membeli maka akan ada hukumannya, yakni jumlah saham kepemilikannya akan terdilusi (total saham bertambah, sedangkan jumlah saham kita tetap. Sehingga percentase kepemilikan menjadi turun).

Ada komentar2 lain????? Silahkan tambah untuk menambah pengetahuan...


Lanjut baca artikel seru di atas....

TRUB - Analisa Cash Flow

Posted by Investor Awam | Friday, March 20, 2009 | | 0 comments »

Atas permintaan Julia, ini sekilas analisa TRUB dari sisi CF:

data dari idsaham.com:


2007 2006 2005 2004 2003 Sep-08 Jun-08 Mar-08 Dec-07 Sep-07
OCFties -101959 -59844 97258 104 851 -102313 39314 17593 -101959 -75966
FCFies -1493380 -590585 -10452 0 -16000 -1019246 -872567 -990150 -1493375 -1013815

(Catatan, data interim untuk CF statement adalah data kumulatif buka data per interim.)

Sejauh kumulatif hingga Sep 08, Operating CF sudah lebih buruk dari tahun sebelumnya. Daripada menunjukkan adanya perbaikan menuju ke arah positif, sepertinya operating CF TRUB lebih mengarah ke lebih buruk. Pendapat eksekutif TRUB memang boleh didengar, namun kita lebih harus percaya pada laporan keuangan yang telah diaudit. Karena ini yang sedang dan telah terjadi... (dan lebih mungkin akan terjadi lagi.)

Saya lebih percaya seseorang yang telah menyelesaikan maraton 5x akan mampu menyelesaikan marathon berikutnya daripada seseorang yang gagal 5x berturut2. Ini data historis, untuk proyeksi hasil masa depan....


Sekilas melihat rasio2 yang lain:
Rasio 2007 2006 2005 2004 2003 Sep-08 Jun-08 Mar-08 Dec-07 Sep-07



Current Ratio 2.01 0.91 -91.54 -0.38 26.33 2.39 2.21 2.04 2.01 2.67
DER
1.98 0.35 -112.81 -1.38 25.39 2.22 1.96 1.91 1.98 1.95
Debt Ratio
0.66 0.26 1.01 3.66 0.96 0.69 0.66 0.66 0.66 0.66



ROE %
12.69 2.62 NA NA 119.82 -1.28 2.33 8.45 5.33 2.98
ROA %
3.57 2.48 -0.04 -10.77 -1.51 0.72 0.64 2.43 1.79 0.23
OPM (%) 11.81 4.60 -100.79 -22.32 -40.40 5.71 6.52 23.16 17.43 3.68
NPM (%) 14.12 3.59 -57.00 -14.05 121.72 -3.18 8.05 27.72 17.44 16.29
Invtory TO 196.94 177.93 0.02 NA NA 13.99 18.21 52.37 67.01 45.51
Recv TO 0.45 0.35 1,420.60 0.15 0.54 2.39 2.49 1.71 1.32 2.19

komentar:
1. Hutang meningkat. Sejauh Interim sep 2009, hutang sudah 2,2 x lebih besar dari modal.
2. ROE dan ROA selama 5 tahun terakhir tidak pernah mencapai 15%.
3. Ada trend peningkatan receivables (piutang). Sejauh ini jumlah piutang masih dibawah 50% penjualan. Namun pada interim 2008 jumlah piutang sudah 2,4 kali penjualan. Lebih kurang ada indikasi banyaknya piutang yang susah ditagih (baca: macet).


Lanjut baca artikel seru di atas....

FREN - rating obligasi turun ke default (gagal bayar)

Posted by Investor Awam | Thursday, March 19, 2009 | , | 3 comments »

Adalah PT Pefindo ( Pemeringkat Efek Indonesia) yang menurunkan peringkat obligasi rupiah FREN yang senilai Rp 675Milyar menjadi status default (gagal bayar) karena gagal bayar bunga yang hanya Rp 20 milyar (jatuh tempo 16 mar 2009). Harapan satu2nya FREN hanyalah negosiasi restrukturisasi hutangnya dengan BBCA dan beberapa pemegagang obligasi yang lain.

Kalau kita telaah Operating CF FREN di idsaham.com, kita melihat situasi kacau balau. Interim Sep 2008, operating CF sudah minus 100milyar. Pendapatan FREN tidak bisa menutupi biaya operasionalnya.

Hmm, tinggal menunggu nyayian "gugur bunga".... hehe.


Lanjut baca artikel seru di atas....

FREN - bayar bunga obligasi kok tersendat????

Posted by Investor Awam | Monday, March 16, 2009 | , | 0 comments »

Ada 2 obligasi FREN (PT mobile-8 Telecom) yang sudah jatuh tempo bunganya, tapi masih belum dibayar:
1. obligasi dolar - USD 100jt - jatuh tempo 2 Maret 2009
2. obligasi rupiah - Rp675milyar - jatuh tempo: Maret 2012 - bayar/ 3 bln (jt:15 Maret 2009)

Alasan gagal bayar:
1. Obligasi dolar: DB Trustee, wali pemegang, menggugat FREN ke PN Jakpus. FREN memilih menunggu keputusan pengadilan.

2. Obligasi Rupiah: FREN dikatakan memiliki waktu 14 hari grace period pembayaran, jadi FREN tidak harus membayar pada tanggal jatuh tempo. Juga dikatakan, FREN sedang bernegosiasi dengan pemegang obligasi mengenai peluang restrukturisasi. BBCA termasuk pemegang 100milyar obligasi FREN.

my comment:
saya selain investor, juga berwiraswasta kecil2an. Dalam bisnis, kepercayaan adalah kunci yang sangat penting. Jika kita berjanji membayar pada tanggal tertentu dan gagal membayar pada saat itu, kepercayaan dari supplier akan dengan cepat luntur. Apalagi udah tunda bayar sampai 2 kali.. Apapun alasan yang saya berikan, kalau minta barang ama supplier, kontan nggak dikasih.

analisa fundamental FREN ada di idsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

CPRO - Lanjutan kasus Right Issue

Posted by Investor Awam | Monday, March 16, 2009 | | 0 comments »

Bapepam-LK akhirnya memvonis right issue CPRO batal dengan alasan RUPS independen yang digelar tgl 28 Nov 2008 tidak sah. Undang2 mensyaratkan RUPS yang sah adalah kehadiran pemegang saham independen sebesar 50%. RUPS independen CPRO pada saat itu memang tercatat 55,48%. Tetapi setelah melewati pemeriksaan, ternyata 9,51% adalah pemegang saham non-independen. So, pemegang saham independen yang hadir cuma 45% dan tidak memenuhi quota.

Sebelumnya, sempat ada kisruh tentang kejanggalan right issue CPRO. Coba baca di sini.
Akan menarik melihat apa yang akan terjadi antara PT Pertiwi dengan investor2 yang membeli saham darinya....


Lanjut baca artikel seru di atas....

SGRO - Update Harga Wajar

Posted by Investor Awam | Monday, March 16, 2009 | | 0 comments »

Atas permintaan Ica, ini revisi pertumbuhan SGRO menjadi 20%, mengingat turunnya harga CPO.

Growth 20%
CF2007 531,402.00
Discount rate 14%
CF PV
2008 637,682.40 559,370.53
2009 765,218.88 671,244.63
2010 918,262.66 805,493.56
2011 1,101,915.19 966,592.27
2012 1,322,298.22 1,159,910.72
2013 1,586,757.87 1,391,892.87
2014 1,904,109.44 1,670,271.44
2015 2,284,931.33 2,004,325.73
2016 2,741,917.60 2,405,190.88
2017 3,290,301.12 2,886,229.05
7,682.78

Perhitungan harga wajar SGRO adalah 7,682

more on SGRO ada di idsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

ISAT & QTEL vs TLKM

Posted by Investor Awam | Thursday, March 12, 2009 | , | 1 comments »

Know yourself and know your enemy and you'll never be afraid of a thousand battles.

Sun Tzu The art of war

Akhirnya tender offer ISAT berakhir. Tgl 4 mar dan 5 mar 09, Qatar Telecom (Qtel) juga sudah membayar kepada para pemegang saham ISAT. Totalnya sebesar Rp 9 triliun (24,19% saham harga Rp 7.388) di BEI dan NYSE.

Setelah debu turun, Qtel akhirnya menjadi pengendali di ISAT dengan 65% saham. Sedangkan saham milik publik tinggal tersisa 20,71%. Selebihnya, 14,29% saham milik Pemerintah Indonesia.

Berita2 akuisisi saham ISAT sudah menghangat sejak STT (anak perusahaan SingTel dan Temasek) menjual 40,8% saham ISAT ke QTEL. Berita demi berita tentang ISAT selalu dilaporkan, namun sangat disayangkan tidak ada satupun analis yang menganalisa siapa itu QTEL sebenarnya, bagaimana Qtel menjalankan usahanya, dll. Yang diberitakan cuma tentang ISAT doang.

Investor2 TLKM juga ikut2an terkena aksi takut serta "wait and see" apa yang akan dikerjakan QTEL. Tentu saja dalam hal ini laporan keuangan ISAT yang dulu2 menjadi kurang relevan, karena akan ada uang baru, manajer baru, struktur baru, dan strategi baru di ISAT (yang notabene diotaki QTEL).

Setelah googling beberapa saat, akhirnya saya menemukan sedikit tentang QTEL. Jadi buat investor2 ISAT dan TLKM, semoga ini bisa membantu.

QTEL: ini sumbernya
1. profil: Qatar Telecom berada di industri telekomunikasi di Qatar, Doha. QTEL beserta anak perusahaannya menyediakan jasa telekomunikasi baik dalam dan luar negri khususnya ASIA dan wilayah MENA. QTELterdaftar di Abu Dhabi Securities Market, Doha Securities Market, London Stock Exchange dan Bahrain Stock Exchange.

2. Financial Ratios:

Year 2004
2004-12-31
2005
2005-12-31
2006
2006-12-31
2007
2007-12-31

Liquidity Ratios
Current Ratio 1.62 1.59 1.23 0.61
Profitibility Ratios
Operating Margin% 56.80 34.24 35.61 24.90
EBITDA Margin % 64.75 44.90 60.48 48.50
Net Profit Margin % 61.16 33.41 36.40 16.14
Return on Assets % 31.19 17.87 22.21 9.38
Return on Equity % 43.77 25.02 34.78 28.16
Gearing/ Debt Ratios
Debt - Equity Ratio % 36.47 49.62 56.29 584.99

Yang paling menarik pandangan saya adalah tentang DER perusahaan. Gila tahun 2007, hutang perusahaan 5,85 kali equitas perusahaan. Padahal tahun sebelumnya hanya 56% ekuitas.

Margin perusahaan dari super great to good only.

ROA menurun dari 31% menjadi 9% dalam 4 tahun. ROE bisa bertahan di level 20+% adalah kerana penggunaan hutang yang berlebihan.

3. Laporan Keuangan
Year 2004
2004-12-31
2005
2005-12-31
2006
2006-12-31
2007
2007-12-31

Assets
Total Current Assets 1,849,418 2,210,961 2,405,490 5,872,532
Total Assets 5,053,052 6,376,306 7,801,952 47,263,592
Liabilities
Total Current Liabilities 1,140,600 1,386,988 1,957,313 9,596,430
Total Liabilities 1,350,471 2,114,714 2,809,965 40,363,696
Shareholders Equity
Total Shareholders Equity 3,702,581 4,261,592 4,991,987 6,899,896

Year 2004
2004-12-31
QAR ' 000
2005
2005-12-31
QAR ' 000
2006
2006-12-31
QAR ' 000
2007
2007-12-31
QAR ' 000

Revenues
Net Revenues 2,346,104 2,982,400 4,420,437 10,373,430
Gross Profit 2,346,104 2,982,400 4,440,656 10,394,245
Earnings before Interest, Taxes, Depreciation & Amortization (EBITDA) 1,519,140 1,338,997 2,673,514 5,030,915
Earnings before Interest & Taxes (EBIT) 1,332,652 1,021,260 1,574,252 2,583,444
Earnings After Tax 1,457,159 1,093,472 1,654,716 1,877,993
Net Earnings to Equity Holders 1,434,886 996,497 1,608,992 1,674,310

Year 2004
2004-12-31
2005
2005-12-31
2006
2006-12-31
2007
2007-12-31

Cash Flow
Net Cash Flow - Operating Activities 2,464,167 1,438,541 2,077,033 17,400,905
Net Cash Flow - Investing Activities (1,521,826) (1,249,200) (1,651,198) (37,093,318)
Net Cash Flow - Financing (934,148) 85,149 (654,511) 21,525,822
Cash & Equivalents End of Year 1,370,869 1,645,359 1,416,683 3,250,092



Sekilas sepertinya pada tahun 2007 lalu, perusahaan menetapkan aksi nekad. Lonjakan operating cf perusahaan sanagt mengagumkan hampir 9x dari tahun sebelumnya. Namun pada saat yang sama financing CF ( yang juga lebih kurang bisa di anggap capex) perusahaan melonjak drastis. Sepertinya ada aksi akuisisi dimana2 dengan menggunakan hutang besar2an. Menurut saya adalah suatu tindakan yang cukup beresiko. Kali berhasil untung besar, kalau gagal bisa berantakan banget.... Tahun 2007, FCFE perusahaan negatif (17jt -37jt).


TLKM: bisa dilihat di www.idsaham.com atau bahasan sebelumnya:
Rasio
2007 2006 2005 2004 2003 Sep-08 Jun-08 Mar-08 Dec-07 Sep-07
Risk


Current Ratio 0.47 0.50 0.44 0.51 0.52 0.43 0.55 0.42 0.47 0.42
DER
1.43 1.68 1.67 2.10 1.90 1.64 1.82 1.27 1.43 1.41
Debt Ratio
0.59 0.63 0.63 0.68 0.66 0.62 0.65 0.56 0.59 0.59
Management


ROE %
38.10 39.21 34.32 36.49 35.16 8.05 20.73 8.88 9.00 10.04
ROA %
32.26 28.74 27.62 25.97 23.82 5.48 14.53 8.00 8.01 8.93
Op. Margin (%) 44.54 42.10 41.07 42.97 44.17 32.66 41.31 41.37 46.47 45.28
Net Margin (%) 21.63 21.46 19.12 19.48 22.45 18.18 20.87 20.28 21.47 21.10
Inventory TO 281.12 240.45 189.75 167.16 176.07 36.06 102.15 62.28 66.93 74.78
Receivables TO 0.07 0.08 0.09 0.10 0.11 0.26 0.13 0.23 0.28 0.26
Valuation


NTA (/share) 1,525 1,179 933 632 606 1,510 1,394 1,663 1,525 1,413
FCFE (/share) 632 511 441 320 275 319 216 102 632 401
PER
10.01


PBV
3.81


Div Yield % 4.70









Secara fundamental TLKM masih sangat kokoh dari segi margin, ROE dan ROA, serta struktur hutang yang lebih kecil dibandingkan QTEL.



TLKM vs QTEL: head to head

Rasio (2007)

TLKMQTEL
Risk
Current Ratio0.470.61
DER
1.435.84




Management
ROE %
38.1028.16
ROA %
32.269.38
Op. Margin (%)44.5424.90
Net Margin (%)21.6316.14















Lanjut baca artikel seru di atas....

CPRO - Kejanggalan "Right Issue"

Posted by Investor Awam | Wednesday, March 11, 2009 | | 0 comments »

Ini sedikit ringkasan:
1. CPRO adalah perusahaan pertambakan dan pengekspor udang.

2. CPRO mengeluarkan right issue tgl 15 Des 2008 (17,57 milyar saham x Rp 100/saham = Rp 1,76T). Awalnya persaham dinilai RP 200/saham sebelum direvisni menjadi Rp 100.

3. PT Pertiwi Indonesia (masih terafilisasi dengan CPRO) bertindak sebagai standy buyer. Awalnya standby buyer adalah PT Surya Hidup Satwa, sebelum diganti.

4. Dana rights issue digunakan untuk membayar utang Rp 1,7 triliun kepada Pertiwi Indonesia. Utang tersebut dari membeli PT Aruna Wijaya Sakti (dulu bernama Dipasena). Pat gulipat, sebenarnya utang tersebut berasal dari PT Surya Hidup Satwa (pemegang saham pengendali CPRO) yang mengalihkannya ke PT Pertiwi. Utang "tanpa bunga" ini akan jatuh tempo tahun 2014, dan telah disetujui CPRO utang akan dibayar dengan penerbitan saham baru.

5. Right issue yang Rp 100/saham ditanggapi secara negatif oleh bursa karena pada saat itu masih ditrading di harga RP86. Juga disinyalir akan meyebabkan penyusutan atau dilusi kepemilikan saham investor publik bertambah menjadi 43%. Sebaliknya, Keluarga Jiaravanon bisa kian menguasai perusahaan itu.

6. Right issues kurang laku karena memang dijual di atas harga pasar. Akhirnya saham right issue dieksekusi PT Pertiwi pada tanggal 19Des 2008. Porsi kepemilikan PT Pertiwi naik menjadi 44%. Namun belum sempat otoritas mencatat saham CPRO pasca right issue, PT Pertiwi sudah menjualnya ke 7 investors - Snow Lion Investment Limited, Raintree Assets Inc., Bedarra Ventures Inc, Tara Group, Arcotel Pacific Limited, Elite One Corporation, dan Enchanted Rise Investments. Porsi saham Pertiwi turun menjadi 9%.

7. Awal kepemilikan saham investor mayoritas yang lain adalah:
PT Surya Hidup Satwa, 45,14%
Red Dragon Pte Ltd, 11,92%
Charm Easy International 8,96%
Regent Central International 7,84%,
publik 26,14%.
Pasca right issue, kepemilikan rata2 jatuh 44%.

8. Kasus ini sudah diperiksa Bapepam-LK dan sudah sampai tahap akhir penyelidikan. Yang menjadi inti kecurigaan di sini adalah apakah ke-7 investors yang membeli dari PT Pertiwi terafilisiasi dengan CPRO (langsung atau tidak langsung)?

9. Besok sanksi CPRO bakal keluar.

Sekilas fundamental saham CPRO, dari idsaham.com:
1. Hutang meningkat (DER tiap tahun naik)
2. ROA menurun tetapi ROE meningkat. ROE yang meningkat lebih disebabkan pemeakaian hutang yang berlebihan. ROE 2007 = 23%, ROA 2007 = 6%.
3. Tahun 2007, walau trend profit meningkat, Operating CF minus berat.
4. Tahun 2008 (interim), Operating CF sudah banyak membaik.
5. kesimpulan: nggak bagus2 amat sih, kok jadi rebutan???


Lanjut baca artikel seru di atas....

MPPA - Matahari gali lobang tutup lobang

Posted by Investor Awam | Tuesday, March 10, 2009 | | 0 comments »

Hutang2 yang bakal jatuh tempo:
- obligasi RP 500 milliar (11 Mei 2009)
- Notes anak usaha MPPA di Singapura USD 137,5juta (6Okt 2009). Ini lebih kurang RP 2T. Konon hutang ini digunakan untuk membayar hutang lama, capex, dan modal kerja.

Sejauh ini tindakan MPPA:
1. rencana menerbitkan obligasi untuk menebus obligasi 11 mei 2009
2. belum ada rencana untuk notes yang jatuh tempo bulan oktober, menurut Roy Mandey... wapres komunikasi MPPA.

Profile MPPA di idsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....

Saham Pertambangan Batu Bara

Posted by Investor Awam | Tuesday, March 10, 2009 | , , , , , , , , | 1 comments »

Tercatat ada 9 saham batu bara di bursa:
ADRO
ATPK
BUMI
BYAN
ITMG
KKGI
PKPK
PTBA
PTRO

Analisa fundamental dari idsaham.com:

ADRO: hutang gede, ROE kecil. Lagian ada kasus dana ADRO nyangkut 1,1T di bursa.

ATPK:rugi bertambah terus tiap tahun.

BUMI: baca di sini

BYAN: Ini saham tidak konsisten. Kadang bagus, kadang nggak. DER tinggi. tahun 2007 mencetak ROE 118,26, namun saat itu hutangnya 12x ekuitasnya. Pada interim 2008, ROE kembali melemah.

ITMG: Ini saham lumayan bagus, walaupun belum benar unggulan. Operating CF cukup bagus, dan kabar terakhir performa 2008 cukup menakjubkan. Laba meroket 321%. ROA konsisten di atas 15%, namun ROE tidak mampu menembus 20% tahun 2006 dan 2007. Tahun 2008, sepertinya tembus.

KKGI: Rugi di tahun 2006 dan 2007. Wlau hutang masih kecil, namun DER tiap tahun menanjak.

PKPK: ini juga cukup bagus. Hutang kecil (DER dibawah 1). ROA di atas 15% selama 5 tahun, ROE juga bagus namun tahun 2007 ROE jeblok di bawah 20%. Pertumbuhan profit dan Operating CF cukup menakjubkan. Ditambah lagi dengan receivables yang kecil... artinya penjualan dengan cash.

PTBA: Lihat sini

PTRO: Seperti KKGI, hutang kecil tapi terus bertambah tiap tahun. ROE dan ROA selalu di bawah 10% (kurang profitable). Kelihatan sih lumayan2 aza. Namun operating CF PTRO sangat menakjubkan... inikah alasan INDY mengakusisi????


Lanjut baca artikel seru di atas....

BUMI - Tentang akusisi DEWA

Posted by Investor Awam | Tuesday, March 10, 2009 | , | 0 comments »

Ini seklias pertanyaan dodo:

Bos, mhn bantuannya. Saham DEWA kan mau dibeli BUMI tapi masih banyak masalah, bisa kasih info emiten sekelas DEWA di industri yang sama apa aja ya ?

DEWA - Dharma Henwa berada di industri infrastruktur dalam kategori "konstruksi non bangunan". Dari koran kontan, saya melihat ada 3 saham lain yang dianggap sejenis dengan DEWA yaitu BUKK, INDY, dan TRUB.

Informasi financial ada di www.idsaham.com

Setelah melihat fundamental ke-4 saham di atas (termasuk DEWA), saya tidak melihat adanya potensi di ke-4 saham tersebut dari sisi ROE dan ROA. Belum ada yang di atas 20% untuk ROA dan 25% untuk ROE. Bahkan ROA susah masuk ke 2 digit.

Sungguh disayangkan dan sangat diragukan tujuan akuisisi bumi terhadap DEWA.

Sebagai informasi tambahan, pemegang2 minoritas saham BUMI mulai membentuk KIPS BUMI (Kumpulan Investor Pemegang Saham Bumi Resources) dan berusaha melegalnya. Walau masih menghadapi berbagai kendala, jumlah investor yang tergabung sudah tercatat sebanyak 253 pemegang saham. Tujuan utama misi ini adalah untuk membentuk suatu perwakilan sehingga mampu menempatkan seorang direksi atau komisaris yang bertindak untuk KIPS BUMI (baca: yang tertindas). Targetnya adalah 10% pemegang saham BUMI sehingga mampu meminta manajemen melaksanakan RUPS untuk mempertanyakan aksi2 korporasi yang tidak transparan.


Lanjut baca artikel seru di atas....

BI Rate turun 50 BP

Posted by Investor Awam | Thursday, March 05, 2009 | | 0 comments »

Kemarin, BI akhirnya menurunkan ratenya dari 8,25 menjadi 7,75. Tindakan ini diambil setelah beberapa indikator ekonomi melemah serta untuk antisipasi bahaya NPL yang memburuk.

Apa yang terjadi adalah sebuah euphoria di bursa. Optimisme yang berlebihan dimulai dari pembelian gila2an di saham2 perbankan, kemudian merembat ke saham2 lainnya. Penurunan BI rate ini terasa seperti adrenalin awal "herding mentality"- berita untuk sama2 masuk ke bursa. Momentum yang hebat... untuk short term. Untuk long term, penurunanBI rate ini masih dipertanyakan efektifitasnya.

BI rate turun bukan berarti kredit bank akan turun. Apa yang terjadi di bank2 indonesia saat ini adalah ketatnya likuiditas. Bank2 mulai bersaing mendapatkan dana pihak ke3 dengan mempertahankan bahkan menawarkan bunga dposito yang super tinggi. Akibatnya untuk menjaga margin, bank belum mau menurunkan bunga kredit kendati Bi rate sudah turun.
Selama bank masih bersaing dan tidak mau menurunkan bunga deposito, penurunan bi rate jarang effective. Tentu saja bunga kredit yang tidak turun bukanlah obat untuk sektor riil yang sedang lesu ini.


Lanjut baca artikel seru di atas....

Indikator Ekonomi Indonesia

Posted by Investor Awam | Thursday, March 05, 2009 | | 0 comments »

Ini keluaran terbaru beberapa indikator ekonomi indonesia (des 08 vs Jan 09):
1. kredit (Rp T) : 1.300 -> 1.273 (turun 2,1%)
2. Ekspor (USD m): 8,69 -> 7,15 (turun 7,7%)
3. Cadangan devisa (USD m): 51,64 -> 50,87 (turun 1,5%)
4. Penjualan mobil (unit) 39.651 -> 31.634 (turun 20,2%)

Kira2 penjelasan apa yang terjadi:
1. penurunan ekspor (biasanya padat karya) menyebabkan pengangguran meningkat. Pada saat yang sama daya beli dan konsumsi masyarakat akan menurun. Suatu hal yang buruk ketika ekonomi membutuhkan konsumsi yang tinggi untuk beranjak dari resesi. Daya beli dan konsumsi masyarakat yang menurun terlihat dari anjloknya penjualan mobil.

2. Penurunan kredit adalah sinyal pesimisme dan kekhawatiran bank akan kredit bermasalah. Keengganan bank menyalurkan kredit menyebabkan macetnya dana di sektor riil dan investasi.

Tindakan yang dilakukan BI:
1. menurunkan BI rate 50 basis point dari 8,25% ke 7,75%
2. menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi indonesia tahun 2009 dari 4,5% ke 4,0%


Lanjut baca artikel seru di atas....

ADRO - Dana Adaro nyangkut Rp1,1T

Posted by Investor Awam | Wednesday, March 04, 2009 | | 1 comments »

Ini kira2 ringkasan ceritanya:
1. ADRO menempatkan Dana Rp1,73 T di KPD yang dikelola PT Recapital.
2. Sep 2008, ADRO menarik Rp 652,7M sehingga masih ada Rp1,1T yang nyangkut. Laporan menyebutkan dana yang nyangkut tersebut bermasalah karena sebagian besar dituang kedalam surat berharga yang lagi jatuh hebat. Dirut ADRO membenarkan kalau memperpanjang investasi di Recapital hingga akhir 2009.
3. Boy Tohir (dirut) menyebutkan dana yang ada di Recapital adalah duit pemegang saham. Dana tersebut disuntik sebelum melakukan IPO pada 2008 lalu.
4. Dana yang nyangkut rencananya digunakan untuk:
- membiayai proyek pembangkit listrik & proyek pembangunan conveyor belt 68km di kalimantan yang ditaksir memakan biaya US$500jt.
5. Akibat danya yang nyangkut, proyek2 tersebut ditunda.
------

Komentar saya: dana investor kok malah dimainin lagi ke bursa??? fokus dong ke bisnis utama...
profile ADRO ada di IDsaham.com


Lanjut baca artikel seru di atas....